Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjaring Razia Masker, Pengendara di Jakpus Adu Mulut Mengaku Tim Kesehatan

Kompas.com - 12/11/2020, 11:19 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang pengendara terlibat adu mulut dengan petugas Satpol PP karena terjaring razia operasi tertib masker di kawasan Kramat Sentiong, Senen, Jakarta Pusat.

Pengendara yang kedapatan melanggar aturan wajib masker itu mengaku-ngaku sebagai tim kesehatan untuk menghindari sanksi dari petugas.

"Yang bilang dari tim medis siapa? Saya tim kesehatan bukan tim medis," ujar pengendara tersebut kepada petugas, dikutip dari tayangan Kompas TV, Kamis (12/11/2020).

Pengendara tersebut tidak terima karena pasangannya yang diboncengnya terjaring razia petugas lantaran kedapatan tidak menggunakan masker dengan benar.

Baca juga: Megawati Sebut Jakarta Amburadul, Wagub DKI: Kami Anggap Obat Penyemangat

Kepada petugas, pengendara yang mengaku tim kesehatan itu menyebut bahwa penggunaan masker justru merugikan kesehatan karena menghirup CO-2.

"Sekarang kan banyak orang tutup buka tutup buka (Masker). Kecuali tidak pakai masker. Kalau ini kan pakai masker. Dan tidak ada interaksi sama orang lain," kata pengendara tersebut.

Menanggapi hal itu, salah seorang petugas Satpol PP Kelurahan Sentiong menjelaskan bahwa pihaknya hanya menjalankan tugas untuk menindak pelanggar protokol kesehatan.

Pasalnya pengendara dan pasangannya itu tidak menggunakan masker dengan benar. Saat terjaring petugas, keduanya menurunkan maskernya di bagian dagu.

"Sekarang petugas itu kan enggak bisa lihat dia punya penyakit apa. Kami menjalankan tugas, dia posisi masker begini (didagu)," ungkapnya.

Baca juga: Satpol PP Sebut Warga Ibu Kota Makin Taat Kenakan Masker

Kendati demikian, petugas tetap memberikan tindakan kepada pelanggar tersebut dan melanjutkan giat operasi tertib masker tersebut.

Kasatpol PP Kelurahan Kramat Pony Mustika mengatakan, tercatat ada 25 pelanggar yang terjaring dalam operasi tertib masker tersebut.

Para pelanggar itu seluruh diberikan sanksi sosial, seperti membersihkan fasilitas umum yang berada di sekitar lokasi razia.

"Itu jumlahya 25 sanksi sosial," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com