Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Selfie Saat Gowes Bisa Jadi Incaran Begal

Kompas.com - 12/11/2020, 11:55 WIB
Ihsanuddin,
Nursita Sari

Tim Redaksi

"Jadi kami harapkan korban yang merasa pernah dibegal silakan datang ke Polda Metro Jaya untuk melapor," kata Yusri.

Selain itu, polisi juga mengimbau pesepeda untuk tidak gowes sendirian.

Menurut dia, sebelum pandemi Covid-19, para pesepeda yang gowes secara berkelompok tidak pernah menjadi sasaran kejahatan.

Baca juga: Polisi Sita 71 Ponsel dari Pelaku Begal Pesepeda, Korban Bisa Ambil di Polda Metro

 

Namun, sejak pandemi, banyak pesepeda yang gowes sendirian saat berangkat ke tempat kerja atau pun pulang ke rumah. Hal itulah yang membuat pesepeda menjadi incaran.

"Jadi sebisa mungkin bersepedalah secara berkelompok, minimal 3-4 orang," ujarnya.

Pesepeda juga diminta menghindari wilayah dan jam-jam rawan.

Yusri mencontohkan, jalur yang rawan begal, misalnya sepanjang Blok M sampai Stasiun Kota. Adapun jam rawan adalah pukul 06.00-10.00 WIB.

Ia memastikan polisi juga sudah menambah personel untuk patroli di area dan jam rawan. Namun, kewaspadaan masyarakat juga menjadi kunci untuk menghindari kejahatan.

Baca juga: Dua Pelaku Begal Pesepeda Perwira Marinir Positif Pakai Narkoba

Terakhir, polisi mengimbau pesepeda jangan memperlihatkan barang berharga saat bersepeda, apalagi sampai foto-foto dan selfie.

Yusri meminta pesepeda menyimpan barang berharga di tempat yang aman dan sulit dijangkau oleh pelaku begal.

"Jangan sampai kita justru memberi begal kesempatan. Mereka boleh punya niat keluar rumah mau membegal, tapi kalau kesempatan itu tidak ada, kejahatan tidak akan terjadi," ujarnya.

Gaya hidup sebabkan maraknya begal pesepeda

Kriminolog Adrianus Meliala mengatakan, maraknya aksi penjambretan yang menyasar pesepeda di Ibu Kota terjadi lantaran munculnya biaya sosial atau social cost dari gaya hidup bersepeda.

Adrianus menjelaskan, saat ini, bersepeda lebih dianggap sebagai gaya hidup dibandingkan hobi atau kebutuhan.

"Maka wajar bila muncul social cost atau biaya sosial. Kejadian-kejadian penjambretan itu adalah biaya sosial yang harus dipikul," tutur Adrianus.

Adrianus menambahkan, modus para pelaku penjambretan adalah grab and run atau merampas kemudian lari yang membutuhkan kecepatan serta unsur dadakan.

Baca juga: Polisi Tangkap Dua Pelaku yang Nyaris Begal Anggota Marinir Saat Bersepeda

Unsur kecepatan diperoleh dari penggunaan sepeda motor. Kendaraan ini dimanfaatkan oleh pelaku karena cepat dan dapat masuk ke jalan sempit atau gang-gang perumahan.

Sementara unsur dadakan dapat diperoleh dari situasi yang ramai, karena orang tidak akan mengira atau menduga akan ada aksi kejahatan.

Adrianus pun berharap, dengan maraknya pembegalan terhadap pesepeda ini, para pesepeda bisa menerapkan gaya hidup yang tak mencolok.

"Setelah ada kejadian-kejadian tersebut yang lalu diberitakan, pasti para pegowes berubah dan lebih berhati-hati," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com