JAKARTA, KOMPAS.com - Petugas Penanganan Sarana dan Prasarana Umum (PPSU) Hamim (54), adalah orang yang menemukan tiga bocah di kolong jembatan Pasar Pagi, Jakarta Barat, Senin (9/11/2020) sekitar pukul 19.30 WIB.
Hamim menjelaskan bahwa saat ditemukan, tiga bocah tersebut dalam keadaan menangis histeris dan ketakutan.
"Itu saya lagi nyapu-nyapu, tiga anak itu menangis," jelas Hamim ketika ditemui Kompas.com, Kamis (12/11/2020).
Baca juga: Ogah Disuruh Mencuri, Tiga Bocah Ditelantarkan di Kolong Jembatan di Tambora
Karena teringat akan anak cucunya di rumah, ia pun segera menghampiri ketiga bocah.
"Saya ingat anak cucu saya. Yang namanya kami petugas kebersihan, ya sudah saya rangkul," ujarnya.
Hamim menghampiri ketiga anak tersebut karena yakin mereka ditelantarkan dan bukan berasal dari lokasi sekitar.
"Daerah itu pertokoan semua jauh dari permukiman. Anak-anak berkeluyuran disitu. Inisiatif saya, ini mereka ini bukan anak sini. Mau gak mau saya amankan," ujar Hamim.
Hamim kemudian berinisiatif memberikan makanan kepada anak-anak tersebut agar berhenti menangis.
Baca juga: Kasus Tiga Bocah Ditelantarkan di Kolong Jembatan, Kemensos Cari Wali Sebelum Lapor Polisi
Setelah makan dan tangisnya mulai reda, ketiga anak tersebut mengaku kepada Hamim bahwa mereka ditinggal oleh dua orang remaja di lokasi tersebut.
"Mereka nangis. Dia bilang, 'Saya ditinggalin sama teman saya'. Saya rangkulah itu," jelas Hamim.
Salah seorang bocah, RM (9) mengaku pada petugas PPSU bahwa mereka sempat disuruh menghirup lem dan mencuri.
"Dia bilang, 'Saya diajak disuruh ngelem', sama temannya itu yang suruh. Disuruh nyuri," lanjut Hamim.
RM kemudian mengatakan bahwa ia berasal dari daerah Senen dan ingin kembali ke asalnya.
Baca juga: Dua Bocah yang Ditelantarkan di Kolong Jembatan Dijemput Keluarga
Namun, karena sudah malam dan mengetahui bahaya yang ada, Hamim pun melarang ketiga anak itu untuk pergi.
"Mau ke Senen, saya larang. Saya bilang disitu banyak eksploitasi anak, jangan," jelasnya.