Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bus PPD Jadi Feeder MRT, Penumpang yang Bawa Sepeda Lipat Boleh Masuk

Kompas.com - 12/11/2020, 16:50 WIB
Singgih Wiryono,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Angkutan moda transportasi bus milik Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD) yang terintegrasi dengan stasiun MRT (Moda Raya Terpadu) diperbolehkan untuk mengangkut sepeda lipat.

Direktur Utama PPD Pande Putu Yasa mengatakan bus angkutan penumpang yang beroperasi dengan rute Summarecon Mall Serpong (SMS) menuju Stasiun MRT Lebak Bulus dan sebaliknya itu memiliki fasilitas pengangkut penumpang ditambah sepeda lipat.

"Pesepeda lipat juga boleh menggunakan bus ini," ujar Pande dalam keterangan tertulis, Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Transjakarta Kembali Operasikan Dua Rute Non-BRT 5F dan 7D

Sebelumnya sudah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman pada Rabu (11/11/2020) kemarin untuk pengembangan kerjasama layanan transportasi sistem feeder bagi penumpang MRT dan Perum PPD.

Hari ini layanan tersebut sudah bisa bisa dinikmati para penumpang yang hendak menuju Scientia Square Park Tangerang Banten.

Pande menjelaskan, layanan bus dijadwalkan beroperasi pukul 06.00, 07.00 dan 08.00 WIB dimulai dari Scientia Square Park (SQP).

"Lalu berhenti di SMS dan melanjutkan perjalanan menuju Stasiun (MRT) Lebak Bulus Grab," kata dia.

Sedangkan dari Stasiun Lebak Bulus, kata Pande, akan berangkat mulai pukul 17.00, 18.00 dan 19.20 WIB.

Baca juga: Tersangka Begal Sepeda Menyerahkan Diri Setelah Diminta Orangtua

"Sekali perjalanan, pengguna jasa dikenakan tarif Rp 25.000 dengan fasilitas bus meliputi re-cleaning seat dengan pengaturan jaga jarak, jaringan internet nirkabel, sumber daya listrik, air conditioner, serta pilihan pembayar digital," kata dia.

Direktur Operasional PT MRT Jakarta Muhammad Effendi menyambut baik kerjasama pengangkutan antarmoda tersebut.

Dia mengatakan integrasi antarmoda sangat penting agar layanan transportasi publik bisa meningkatkan jumlah pengguna transportasi umum.

"Sekarang saatnya integrasi dan kolaborasi, bukan lagi kompetisi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk 'Trading'

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk "Trading"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com