Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kala Sindiran Megawati Soal Jakarta Amburadul Dianggap Obat Penyemangat...

Kompas.com - 12/11/2020, 18:03 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri menyindir pembangunan DKI Jakarta yang dinilainya tidak jelas.

Dia mengatakan, Kota Jakarta semestinya bisa menjadi Kota Mahasiswa atau City of Intellect jika penataannya bisa diperbaiki.

"Saya bilang Jakarta ini menjadi amburadul. Karena apa, ini tadi seharusnya City of Intellect ini dapat dilakukan tata kotanya, masterplan-nya, dan lain sebagainya," kata Megawati, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Ketika Megawati Sentil Jakarta sebagai Kota Amburadul...

Pernyataan Presiden ke-5 Republik Indonesia itu mendapat beragam tanggapan dari elite Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dianggap sebagai obat penyemangat

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menganggap ucapan Megawati sebagai penyemangat bagi Pemprov DKI agar terus memberikan yang terbaik dalam pelayanan masyarakat.

"Jadi siapa pun memberikan masukan, kritik, kami anggap sebagai obat untuk menyamangati kami," ujar dia, Selasa lalu.

Pria yang akrab disapa Ariza itu menyatakan menghargai komentar Megawati terkait Jakarta yang dinilai amburadul.

Baca juga: Agar Jakarta Tak Amburadul, Anies Disarankan Kembali Gelar Operasi Yustisi Pendatang

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani juga menanggapi pernyataan Megawati.

Dia mengucapkan terima kasih atas kritik yang disampaikan Megawati dan menyatakan akan bekerja lebih baik lagi.

"Terima kasih, Bu Mega, masukan dan kritiknya. Insyaallah kami akan lebih giat dalam bekerja agar DKI semakin baik," ucap Zita.

Dianggap tak ada pembangunan manusia

Pengamat tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriyatna mengatakan, wajar jika DKI Jakarta disebut sebagai kota yang amburadul.

Dia menilai, banyak warga yang tinggal di Jakarta, tapi minim pengetahuan tentang cara hidup di kota metropolitan.

"Yang terjadi di Jakarta, kotanya metropolitan tapi kelakuannya masih katrokan," ujar dia, Rabu (11/11/2020).

Yayat menilai, Jakarta sudah terlalu banyak membangun infrastruktur fisik, tapi melupakan membangun peradaban perkotaan yang baik.

"Kota ini terlalu banyak membangun aspek fisiknya, bukan aspek manusianya. Kita tidak menggunakan infrastruktur untuk membentuk budaya," kata dia.

Baca juga: Pengamat: Jakarta Jadi Kota Amburadul karena Warganya Kurang Edukasi

Halaman:


Terkini Lainnya

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Polisi Periksa Kejiwaan Anak yang Aniaya Ibu Kandungnya di Cengkareng

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Tak Ditolong Saat Pendarahan dan Dirampas Ponselnya oleh Kekasih

Megapolitan
Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Polisi Tangkap Selebgram Terkait Kasus Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Ditinggal Kekasih Saat Pendarahan

Megapolitan
Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Ketua Fraksi PSI: Penonaktifan NIK Konsekuensi bagi Warga Jakarta yang Pindah ke Daerah Lain

Megapolitan
Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Bukan Transaksi Narkoba, 2 Pria yang Dikepung Warga Pesanggrahan Ternyata Mau ke Rumah Saudara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com