Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seniman Pasar Seni Ancol Bertahan Dihantam Pandemi, Banting Harga hingga Tidur di Kios

Kompas.com - 13/11/2020, 08:15 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasar Seni Ancol masih terlihat sepi pengunjung meski Kawasan Wisata di ujung Utara Jakarta ini telah dibuka sejak 12 Oktober 2020 lalu.

Kios-kios yang memamerkan karya-karya seni nampak seperti tak bertuan.

Hanya ada patung-patung, lukisan dan karya seni lainnya yang terpajang menghiasi kios-kios itu.

Setelah melewati beberapa blok, nampak seorang pria sedang sibuk membersihkan ukiran kayu yang masih separuh jalan dia selesaikan.

Baca juga: Kisah Warkuatno Jadi Badut Keliling Demi Hidup Keluarga di Tengah Pandemi...

Namanya Amirudin, salah satu pengrajin kayu yang baru dua minggu kembali membuka kiosnya, setelah pulang dari kampung halaman di Brebes, Jawa Tengah.

"Saya baru buka lagi dua mingguan di sini, selama delapan bulan ke kampung, dari Maret kemarin," kata Amirudin kepada Kompas.com, Kamis (12/11/2020).

Kawasan Ancol memang sempat ditutup untuk umum karena Pandemi Covid-19.

Belum lama kembali ke Ibu Kota, pria yang akrab disapa Amir ini sudah mengeluh lagi. Kalau bukan karena pelanggan, Amir lebih memilih tinggal di kampung.

"Ah ini aja mau pulang lagi ke kampung. Habis makannya gimana? Aku ke sini juga karena kerjaan ada yang pesan, kalau enggak ada yang pesan mau makan dari mana?" keluhnya sambil menghisap sebatang rokok.

"Kalau di kampung bikin karya enak, minimal makan gratis enggak bayar kontrakan," sambung Amir.

Baca juga: Prajurit TNI AD yang Sambut Rizieq Shihab Kena Sanksi, Kodam Jaya: Jangan Disalahartikan

Amir mengaku tak lagi memiliki tempat tinggal di Jakarta selain kiosnya itu.

Ia rela tinggal di sana untuk mengurangi pengeluaran, demi bisa bertahan hidup kala dihantam pandemi.

"Kalau ngontrak sekarang mah enggak kebayar," katanya.

Bila sebelum pandemi banyak pelanggan yang membeli langsung karya-karyanya, kini Amir hanya mengandalkan pesanan dari pelanggan yang masih tersisa.

"Dulu sebelum pandemi rame banyak acara musik-musik, rame pengunjung, seniman. Sekarang sepi, enggak ada orangnya, enggak ada pemasukan, paling langganan-langganan aja," ujar Amir sambil menatap ukiran kayu yang belum juga dia selesaikan itu.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com