Kepada staf dari kantor Kelurahan, termasuk Mustakim, kedua orangtua menanyakan keberadaan anaknya sambil menangis histeris.
“Orangtuanya datang nangis histeris. Katanya anak sudah pergi sebulan. Katanya, dulu pergi diajak sama temannya ke Senen,” ujar Mustakim.
Namun, sejak pergi ke Senen hari itu, kedua anak tidak pernah kembali ke rumah lagi.
Di tengah tangisannya, orangtua RM dan N menanyakan kabar dari anak-anaknya.
"Nanya, katanya anak saya gimana? Ada luka-luka nggak? Saya ceritain, ada luka-luka, pas ditemuin nangis-nangis," kata Mustakim.
Petugas dari kantor kelurahan Roa Malaka lalu mengarahkan sang orangtua untuk pergi ke GOR Cengkareng. RM dan N akhirnya kembali pulang.
Sementara, satu korban lain, yakni RR, akan dirujuk ke BRSAMPK Handayani, Bambu Apus, karena membutuhkan perlindungan khusus.
Pasalnya, RR mengatakan bahwa kedua orangtuanya sudah meninggal. Begitu juga dengan kakeknya.
Kepada Kompas.com RR menyatakan bahwa ia sudah lama tinggal di jalanan dan tak pernah mengecap bangku sekolah.
Menanggapi kasus ini, pihak Kementerian Sosial mengatakan akan melaporkan kasus tersebut kepada polisi.
Namun, masih ada serentetan tahap yang harus dilalui sebelum melapor, termasuk melakukan assessment kebutuhan dasar dari anak dan berkoordinasi dengan wali dari anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.