JAKARTA, KOMPAS.com - Pada 1971, Ali Sadikin menerima penghargaan Ramon Magsaysay Award dari Yayasan Ramon Magsaysay, Filipina.
Ramon Magsaysay Award adalah penghargaan yang diberikan kepada orang atau organisasi atas pencapaian mereka di bidangnya.
Ali Sadikin yang kala itu menjabat sebagai gubernur Jakarta diganjar penghargaan tersebut karena berhasil memberikan pelayanan pemerintahan yang baik.
Bang Ali, begitu sapaan karibnya, menceritakan penghargaan yang ia terima dalam buku biografi "Ali Sadikin: Membenahi Jakarta Menjadi Kota yang Manusiawi" karya Ramadhan KH.
"Saya dikelompokkan pada mereka yang telah memberikan pelayanan pemerintahan yang baik, seperti Raden Kodijat dari Indonesia atau Swaminathan dari India," tutur Ali.
Baca juga: Banjir Jakarta yang Merepotkan Gubernur Ali Sadikin
Saat itu, Ali Sadikin adalah satu dari sedikit orang di dunia yang mendapat penghargaan tersebut.
Selain Ali, peraih penghargaan Ramon Magsaysay Award, antara lain MS Swaminathan dari India, Pedro Tamises Orata dari Filipina, Prayon Chanyawongs dari Thailand, dan Saburo Okita dari Jepang.
Bang Ali bercerita, ia tidak pernah menyangka akan mendapat penghargaan tersebut yang isinya sebuah plakat dan cek senilai 10.000 dollar Amerika.
Sebab, Ali, dengan latar belakang militer yang ia miliki, mengaku tak gembira ditunjuk menjadi kepala daerah.
"Saya tidak begitu gembira ketika ditunjuk sebagai gubernur Ibu Kota Jakarta pada tanggal 28 April 1966. Saya sadar, tugas yang dipercayakan pada saya sama sekali asing bagi latar belakang dan pengalaman saya," kata dia.
Baca juga: Mengenal Ali Sadikin, Gubernur Jakarta Berwatak Keras yang Pernah Tampar Sopir Truk
Ditambah lagi, masyarakat Jakarta saat itu sedang dalam masa transisi dari peristiwa G30S/PKI 1965 yang menyebabkan rasa saling curiga yang tinggi.
Kondisi tersebut, kata Ali, membuatnya terobsesi untuk menempatkan kepentingan umum di atas kepentingan golongan saat memimpin Jakarta.
Akhirnya, kepemimpinan Ali di Jakarta berbuah hasil positif untuk pembangunan Jakarta.
Ali percaya, kepemimpinan tidak cukup hanya bermodal karisma dan kata-kata bijak saja.
"Ketika saya memulai pemerintahan kota, ternyata karisma saja tidak cukup memenuhi kualitas kepemimpinan untuk mengatasi masalah kota yang tak terhitung banyaknya," kata dia.
Baca juga: 4 Kebijakan Kontroversial Gubernur Ali Sadikin
Ali mengatakan, syarat untuk kemajuan sebuah kota adalah tentang memelihara ketertiban dan ketenangan, meskipun harus menginjak kaki-kaki politis yang membuat Jakarta tidak tenang.
"Yang sudah saya tetapkan adalah membebaskan diri dari kebimbangan dan rasa sungkan sejauh campur tangan politik diperlukan dalam masalah yang terkait pada ketenangan kota," tutur dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.