Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/11/2020, 12:31 WIB

Sempat tak terawat

Sandra menuturkan, TPU Petamburan sempat tak terawat, namun pada 2017 secara perlahan Sandra bersama dengan petugas-petugas di TPU Petamburan bersinergi memperbaiki kondisi TPU Petamburan.

Ia menceritakan, sebelum kepemimpinannya, TPU Petamburan kerap kali dijadikan lokasi untuk berbuat hal maksiat seperti mencari ilmu untuk memenangkan judi Toto Gelap (togel).

Tidak sedikit juga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) menjadikan beberapa bangunan makam yang memiliki lahan yang luas sebagai tempat tinggal sementaranya.

Tak heran jika banyak jejak vandalisme yang bertengger di tembok-tembok makam termasuk di makam Orang Yahudi.

Selain itu, banyak juga makam-makam yang telah berbentuk nisan terkubur oleh tanah-tanah sehingga kesan mistis terasa kental di TPU Petamburan di masa lalu.

“Dulu sebelum saya masuk, beberapa makam seperti makam Orang Yahudi itu bahkan tidak terlihat karena sempat tertimbun tanah. Rumput-rumput liarnya pun setinggi paha orang dewasa,” kata Sandra.

Butuh waktu tiga bulan bagi Sandra merapikan kondisi TPU Petamburan agar dapat kembali ke bentuk semula dan tidak lagi disalahgunakan oleh pihak tak bertanggung jawab.

Kini TPU Petamburan sudah kembali terlihat asri dan hijau. Tak ada lagi ditemukan gelandangan dan pengemis yang berkeliaran atau pasangan-pasangan yang ingin berbuat mesum.

Penjagaan pun ditingkatkan. Sebanyak 71 petugas disiagakan untuk memastikan makam-makam khususnya yang memiliki nilai histori tinggi tetap terjaga.

Kini sudah cukup banyak masyarakat yang datang untuk berziarah tak hanya untuk menengok keluarga yang disemayamkan di TPU Petamburan, tapi juga untuk mengenal sejarah dari tiga makam itu.

Ada keinginan hati dari pengelola TPU Petamburan agar pemerintah bisa menjadikan lokasi itu sebagai cagar budaya.

Namun hal itu belum dapat terwujud karena TPU Petamburan masih aktif menerima pemakaman.

“Kami juga senang lihat masyarakat bisa mengenal sejarah. Meski kita adakan petugas kebersihan tentu harapan kami pengunjung yang ingin mengenal sejarah lewat makam-makam di TPU Petamburan bisa menjaga kebersihan. Dengan begitu warisan sejarah ini selain dapat bermanfaat bagi pengetahuan tetap dapat terjaga keasriannya,” ujar Sandra.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Polisi Belum Temukan Petunjuk dalam Kasus Penemuan Bayi di Bekasi Timur

Polisi Belum Temukan Petunjuk dalam Kasus Penemuan Bayi di Bekasi Timur

Megapolitan
Disebut Salah Tafsir Data Saat Bandingkan Pembangunan Jalan, Anies: Cek Saja yang Benar Mana

Disebut Salah Tafsir Data Saat Bandingkan Pembangunan Jalan, Anies: Cek Saja yang Benar Mana

Megapolitan
Detik-detik Penyelamatan Penumpang Kapal Karam di Kepulauan Seribu, Petugas Terjang Ganasnya Ombak

Detik-detik Penyelamatan Penumpang Kapal Karam di Kepulauan Seribu, Petugas Terjang Ganasnya Ombak

Megapolitan
Bus Kecelakaan di Tol Jakarta-Tangerang, Seorang WN China Tewas di Lokasi

Bus Kecelakaan di Tol Jakarta-Tangerang, Seorang WN China Tewas di Lokasi

Megapolitan
Anies Puji 'Home Industry' Pencetak Tiket Formula E: Dibuat di Rumah, tapi Hasilnya Kelas Dunia

Anies Puji "Home Industry" Pencetak Tiket Formula E: Dibuat di Rumah, tapi Hasilnya Kelas Dunia

Megapolitan
Ditanya soal Cawapres, Anies: Sudah Ada, tapi Masih Panjang

Ditanya soal Cawapres, Anies: Sudah Ada, tapi Masih Panjang

Megapolitan
Saat Anies Apresiasi Pekerja di Balik Layar Formula E Jakarta: Luar Biasa Semangatnya...

Saat Anies Apresiasi Pekerja di Balik Layar Formula E Jakarta: Luar Biasa Semangatnya...

Megapolitan
Anies: Formula E Bukti Jakarta Mampu Gelar 'Event' Global, Ini Kebanggaan Indonesia

Anies: Formula E Bukti Jakarta Mampu Gelar "Event" Global, Ini Kebanggaan Indonesia

Megapolitan
Bayi Laki-laki Terbungkus Plastik Ditemukan di Tempat Sampah di Bekasi Timur

Bayi Laki-laki Terbungkus Plastik Ditemukan di Tempat Sampah di Bekasi Timur

Megapolitan
Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu, Tidak Ada Korban Jiwa

Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu, Tidak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Sudah Sebulan Lebih, Sopir Mobil Ekspedisi Penabrak Pengendara Motor di Slipi Masih Buron

Sudah Sebulan Lebih, Sopir Mobil Ekspedisi Penabrak Pengendara Motor di Slipi Masih Buron

Megapolitan
Selesai Saksikan Formula E, Penonton Bersantai di Pantai Karnaval Ancol

Selesai Saksikan Formula E, Penonton Bersantai di Pantai Karnaval Ancol

Megapolitan
Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu, 55 Wisatawan dan ABK Berhasil Dievakuasi

Kapal Tenggelam di Kepulauan Seribu, 55 Wisatawan dan ABK Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Saat Anies Bicara Formula E dan Perubahan-perubahannya...

Saat Anies Bicara Formula E dan Perubahan-perubahannya...

Megapolitan
Soal Kelanjutan Formula E Tahun Depan, Anies: Biar Jakpro yang Memutuskan

Soal Kelanjutan Formula E Tahun Depan, Anies: Biar Jakpro yang Memutuskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com