Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha Warteg: Biasanya Omzet sampai Rp 5 Juta, sejak Pandemi Cuma Rp 500.000

Kompas.com - 13/11/2020, 13:32 WIB
Ira Gita Natalia Sembiring,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha warung tegal (warteg) Rojikin mengaku pendapatannya turun drastis sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada Maret lalu.

Oleh sebab itu, Rojikin, yang memiliki 10 warteg, terpaksa menutup lima warungnya di Jakarta dan memberhentikan 18 karyawannya.

Satu warung lainnya pun akan segera ditutup karena masa sewa tempat telah habis.

"Iya ada lima (warteg) di Jakarta yang tutup, tadinya semuanya ada 10 (warteg)," kata Rojikin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (13/11/2020).

"Setelah ada pandemi gini kan waduh pemasukan sangat anjloklah. Karyawan yang saya berhentikan berarti ada 18 orang," sambungnya.

Baca juga: Terdampak Pandemi, Omzet Pengusaha Warteg Anjlok hingga Terpaksa Tutup 5 Warung

Rojikin biasanya mendapat omzet Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per hari dari satu warteg. Namun, selama pandemi, ia hanya mendapat omzet sekitar Rp 500.000.

"Biasa omzet Rp 3 juta sampai Rp 5 juta itu, sekarang (sejak pandemi) jadi Rp 500.000, coba bayangkan saja, ya langsung semaputlah."

Dengan penghasilan yang minim, Rojikin tak mampu lagi menutupi biaya operasional, termasuk menggaji karyawan-karyawannya.

"Yang paling besar sih biaya operasionalnya, misalnya gaji karyawan, sewa tempat, karena enggak ter-cover-nya biaya operasional, makanya tutup," ujar Rojikin.

Baca juga: Terdampak Pandemi, Pemilik Warteg Alih Profesi Jadi Kuli Panggul hingga Petani

Meski omzetnya merosot, Rojikin kini berusaha untuk tetap mempekerjakan karyawannya di warteg-wartegnya di Tangerang.

"Cuma kadang kalau saya kasihan karyawan, saya pertahankan, udahlah sini kalian ke Tangerang, tapi gajinya jangan dianggap seperti biasanya, kita tunggu sampai kondisi normal," tuturnya.

Sebelumnya diberitakan, pandemi Covid-19 telah memperburuk kondisi para pengusaha warteg di Jakarta.

Menurut Koordinator Komunitas Warung Tegal Nusantara (Kowantara), Mukroni, jumlah warteg di Jadebotabek sekitar 40.000 warung.

Sementara yang terkena dampak serius karena kondisi ekonomi yang memburuk lebih kurang 25 persen dari jumlah itu atau sekitar 10.000 warung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com