Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Paing, Nyemplung di Sungai Ciliwung Sejak 1994 untuk Makan dan Hobi

Kompas.com - 16/11/2020, 06:10 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam hidup Paing (60), Sungai Ciliwung adalah pelampiasan hobi dan sumber lauk.

Sekitar tahun 1994, ia berkenalan dengan Ciliwung. Hingga saat ini, Ciliwung menjadi sahabat karib Paing.

Jelang sore pada akhir pekan lalu, Paing datang dengan jala buatannya. Dengan celana pendek, baju pendek, serta kupluk ia perlahan menuruni anak tangga di dekat saung Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Kedung Sahong di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Cuaca sore itu cerah. Aliran Sungai Ciliwung tak relatif tenang. Paing berjalan di atas batu yang muncul tatkala Sungai Ciliwung sedang surut.

Baca juga: Rebahan hingga Pelihara Cupang, Riset Peneliti UI Ungkap 15 Hobi Baru Saat Pandemi

Gemericik suara pemberat jala yang saling beradu dan air sungai terdengar bersama suara desingan peluru.

Zainal Abidin (58), pegiat KPC Kedung Sahong, mengatakan, suara itu berasal latihan militer dari arah Cijantung yang berada tepat di seberang saung. Cuitan burung nan merdu dan kokokan ayam juga bersahutan.

Paing tampak berjalan menuju ujung batu di arah hulu. Ia mengambil ancang-ancang untuk melempar jala.

Sekali mencoba, jala ditebar ke sungai. Paing kemudian menceburkan diri dan berjalan di pinggir sungai sambil memegang jala.

“Kalau ke tengah derasnya bukan main. Hanyut kita ketarik jala. Ini aja sudah segini, makin dalam,” ujar Paing, yang kini hanya terlihat kepalanya di sungai.

Paing kemudian kembali ke atas batu. Ia merapikan jala lalu kembali ke sungai. Percobaan pertamanya gagal. Paing berpindah tempat ke arah hulu.

Berawal diajak lalu pergi sendiri

Paing masih ingat betul perkenalannya dengan Sungai Ciliwung. Sebagai perantau, ia sudah menyecap asam manis di Jakarta. Era 80-an pernah bekerja sebagai petugas keamanan di kawasan Kota.

Ia juga pernah bekerja sebagai pemerah susu sapi di Kuningan Barat yang kini masuk ke dalam wilayah Mampang Prapatan. Akhirnya, Paing pindah ke Lenteng Agung pada medio 1994.

“Dulu ke Ciliwung ikut diajak Pak Haji Iprin. Dia orang sini asli. Kami itu hobi. Abis kerja diajak ke kali nyari ikan. Lama kelamaan pergi sendiri, sampai bisa bikin jala sendiri,” kenang Paing.

Dari Ciliwung, Paing juga menggantungkan hidup. Ia menangkap ikan untuk makan. Kalau di rumahnya tak ada lauk, Ciliwung adalah solusinya.

Baca juga: Cerita Dita Cari Cuan Tambahan dari Hobi Masak di Tengah Pandemi Covid-19

“Kalau beli di warung kan harus ada duitnya,” kata laki-laki asal Pemalang yang juga hobi mancing ikan di kolam pemancingan.

Baginya, ikan hasil tangkapan di Ciliwung enak untuk disantap. Paing mencari jenis ikan baung. Jika beruntung, ia bisa mendapatkan puluhan ikan baung untuk disantap.

“Ikan baung enak aja buat dimakan, masak apa aja. Dipucung, disayur kuning, digoreng, nikmat,” tambah Paing.

Paing tak ingat sudah berapa kali ke Ciliwung. Ia hampir setiap hari membawa jala ke Ciliwung. Paing tak malu harus menyelam di Sungai Ciliwung.

“Kalau jala nyangkut, itu harus nyelam. Yang merantau di sini, ya saya aja yang nyemplung,” kata Paing.

Klaim Paing bukan omong kosong. Di tangannya terlihat panu yang menyebar. Namun, Paing tak malu dan tak berniat berhenti nyemplung di Ciliwung.

“Ya ini panuan gara-gara main di Ciliwung ha-ha-ha,” ujar Paing sambil tertawa dan menunjukkan lengannya.

Ikan hitam dan putih

Pain pantang menyerah, percobaan kedua melempar jala ia lakukan. Pada percobaan kedua, hanya ikan sapu-sapu yang tersangkut di jala Paing.

Ia melepaskan ikan sapu-sapu dari jaring. Sejurus kemudian, satu persatu ikan sapu ia lempar ke pinggir dan tengah sungai.

“Ha ha ha, ikan sapu-sapu ini. Dapetnya cuma ikan sapu-sapu,” ujar Paing sambil tertawa.

Bagi pencari ikan seperti Paing dan masyarakat sekitar, ada dua jenis ikan di Sungai Ciliwung. Ikan hitam dan putih. Sebutan ikan hitam merujuk kepada ikan sapu-sapu. Sementara ikan putih adalah selain ikan sapu-sapu.

“Kalau saya enggak nyari ikan sapu-sapu. Saya cari ikan putih. Di luar ikan sapu-sapu, itu disebutnya ikan putih,” ujar Paing.

Sungai Ciliwung memang dikenal sebagai habitat ikan sapu-sapu. Ikan sapu-sapu memiliki kepala mirip lele tetapi bersisik hitam dan tajam.

Air kecoklatan dan berlimbah di Sungai Ciliwung disebut menjadi tempat yang menyenangkan bagi ikan sapu-sapu. Ikan sapu-sapu dikenal yang paling tahan terhadap kondisi lingkungan yang tercemar.

Sementara itu, ikan putih pun juga hidup di Sungai Ciliwung. Abidin menyebutkan, Ciliwung dulu tempat hidup berbagai jenis ikan.

“Zaman dulu, ikan masih banyak di Ciliwung. Ikan lalawak sejenis ikan tawes tapi buntut mereh. Tenggehet itu sejenis buntut kuning. Ikan baung juga banyak di Ciliwung,” ujar Abidin sambil mengenang.

Namun, ikan baung pun masih kerap didapatkan di Sungai Ciliwung. Buktinya, di pinggang Paing terikat seekor ikan baung. Dengan bangga, Paing menunjukkan ikan baung di pinggangnya.

“Ini buat umpang pancing. Ikan mujaer suka dagingnya,” kata Paing.

Paing menyebutkan, kondisi Sungai Ciliwung kini kotor. Padahal, awalnya air Sungai Ciliwung jernih. Bahkan, Abidin berkisah bahwa air Ciliwung dulu bisa diminum.

Baca juga: Riset Sebut Ciliwung Masuk Sungai Terkotor di Dunia, Ini Komentar Pemprov DKI

“Sekarang kotor, dulu jernih. Kalau banjir banyak sampah. (Dahulu) ikan berkembang biak. Sekarang banyak limbah,” ujar Paing.

Jika Sungai Ciliwung di sisi Lenteng Agung dilewati air banjir kiriman, bisa membuat gatal-gatal. Ikan-ikan pun mabuk. Tanda air di Ciliwung selepas banjir bisa berbuih.

“Kalau habis musim kemarau, terus ujan sekali, itu banyak ikan yang mabuk. Ramai banyak yang nyerok. Air habis hujan itu warnanya hitam,” kata Paing.

Jelang senja, ia kembali ke pinggir kali. Segelas kopi dan sebatang rokok menjadi penutup hari Paing.

“Pulang dulu ya..Makasih kopinya,” kata Paing.

Kini, Sungai Ciliwung masih menjadi favorit pelampiasan hobi dan sumber penghidupan masyarakat sekitar.

Ada yang berjuang dari pagi sampai sore bahkan malam mengumpulkan ikan sapu-sapu untuk dijual. Ada juga yang mencari ikan putih untuk disantap.

Begitulah kisah Ciliwung ...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com