Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/11/2020, 07:00 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dinilai lemah dalam mengawasi penerapan protokol kesehatan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, yang baru kembali ke Indonesia setelah berada di Arab Saudi selama tiga tahun.

Sejak kepulangannya ke Tanah Air pada 10 November 2020, Rizieq berulang kali melanggar protokol kesehatan Covid-19, mulai dari kerumunan sambut kepulangannya hingga gelaran resepsi pernikahan putrinya.

Pemerintah pusat maupun Pemprov DKI terkesan diam dan membiarkan Rizieq serta simpatisan FPI menggelar acara yang mengundang kerumunan di tengah pandemi Covid-19. Padahal tren kasus harian Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan penurunan.

Berikut deretan pelanggaran protokol kesehatan yang dilakukan Rizieq serta simpatisan FPI dalam sepekan terakhir.

Kerumunan Simpatisan FPI Sambut Kepulangan Rizieq Shihab

Saat tiba di Tanah Air, simpatisan FPI langsung menyambut kedatangan pimpinannya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Penyambutan kedatangan Rizieq telah menyebabkan aktivitas di bandara lumpuh selama 5 jam, terhitung dari pukul 05.00 hingga pukul 10.00 setelah Rizieq meninggalkan bandara.

Para penumpang harus berjalan kaki menuju bandara karena akses tol lumpuh hingga sejumlah jadwal penerbangan harus ditunda keberangkatannya.

Baca juga: Ketika Bandara Soekarno-Hatta Lumpuh 5 Jam Imbas Kepulangan Rizieq Shihab

Tak hanya itu, simpatisan FPI juga berkerumun menyambut Rizieq di kediamannya di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat. Bahkan, Kepolisian harus menutup satu jalur di Jalan KS Tubun, Petamburan. Satu jalur yang ditutup adalah jalur dari Tanah Abang menuju Slipi.

Menanggapi kerumunan tersebut, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria hanya menyampaikan imbauan kepada simpatisan Rizieq Shihab untuk tidak berkerumun menyambut kedatangan pemimpin FPI tersebut. Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.

"Kami minta semuanya untuk menjemput agar diwakilkan saja karena jangan sampai nanti ada kerumunan yang dapat menimbulkan penyebaran Covid-19 itu sendiri," ujar Riza usai Upacara Peringatan Hari Pahlawan di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: Rizieq Shihab Pulang ke Indonesia, Kemenkes: Wajib Karantina 14 Hari

Hingga saat ini, belum ada sanksi tegas dari pemerintah pusat maupun Pemprov DKI terhadap kerumunan massa simpatisan FPI tersebut.

Apabila merujuk pada Pasal 8 Peraturan Gubernur DKI Jakarta Nomor 79 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Covid-19, setiap orang diminta membatasi diri untuk tidak berada dalam kerumunan.

Rizieq Tak Jalankan Isolasi Mandiri

Rizieq Shihab juga tak menjalankan isolasi mandiri setibanya di Tanah Air. Padahal WNI/WNA yang datang dari luar negeri wajib menjalani isolasi mandiri selama 14 hari.

Rizieq Shibab justru menerima tamu di kediamannya di daerah Petamburan sejak tiba di Indonesia. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan adalah salah satu tamu yang datang ke kediaman Rizieq. Pertemuan antara Anies dan Rizieq pada Selasa malam itu dibenarkan oleh Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain.

Baca juga: Selasa Malam, Anies Temui Rizieq Shihab di Petamburan

Awalnya, pertemuan Anies dan Rizieq terungkap melalui sebuah unggahan foto di media sosial Instagram Tengku Zulkarnain yang diberi judul "Pertemuan Empat Shahabat".

Dalam foto itu terlihat Anies Baswedan duduk paling kiri, di sebelah kanannya Rizieq Shihab, disusul Tengku dan Hanif Al-Athos (menantu Rizieq) yang duduk paling kanan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Modus Lansia yang Remas Alat Kelamin dan Tewaskan Bocah di Depok

Modus Lansia yang Remas Alat Kelamin dan Tewaskan Bocah di Depok

Megapolitan
Pemprov DKI Resmi Angkat 421 CPNS menjadi PNS

Pemprov DKI Resmi Angkat 421 CPNS menjadi PNS

Megapolitan
Anak Perwira TNI yang Tewas Terpanggang di Lanud Halim Dipastikan Bukan Korban 'Bully'

Anak Perwira TNI yang Tewas Terpanggang di Lanud Halim Dipastikan Bukan Korban "Bully"

Megapolitan
Ulah Cabul Lansia di Depok: Remas Kemaluan Bocah hingga Berujung Tewas, Mengamuk Usai Dilabrak Orangtua Korban

Ulah Cabul Lansia di Depok: Remas Kemaluan Bocah hingga Berujung Tewas, Mengamuk Usai Dilabrak Orangtua Korban

Megapolitan
Benarkan Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Pihak RS: Terjadi Hal yang Tak Diinginkan

Benarkan Bocah 7 Tahun Mati Batang Otak usai Operasi Amandel, Pihak RS: Terjadi Hal yang Tak Diinginkan

Megapolitan
CHR Sempat Bertemu Ayahnya Sebelum Ditemukan Tewas Terpanggang di Lanud Halim

CHR Sempat Bertemu Ayahnya Sebelum Ditemukan Tewas Terpanggang di Lanud Halim

Megapolitan
Kebakaran di SMAN 6 Jakarta yang Merenggut Nyawa, Sekuriti Tewas Keracunan Gas APAR Kedaluwarsa

Kebakaran di SMAN 6 Jakarta yang Merenggut Nyawa, Sekuriti Tewas Keracunan Gas APAR Kedaluwarsa

Megapolitan
Penjelasan RS Kartika Husada Bekasi soal Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Penjelasan RS Kartika Husada Bekasi soal Bocah Mati Batang Otak Usai Operasi Amandel

Megapolitan
Udara Jakarta Masih Tidak Sehat Pagi Ini, Warga Direkomendasikan Pakai Masker

Udara Jakarta Masih Tidak Sehat Pagi Ini, Warga Direkomendasikan Pakai Masker

Megapolitan
Temuan 12 Senjata Api di Rumah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Temuan 12 Senjata Api di Rumah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo

Megapolitan
CCTV di TKP Anak Perwira TNI Ditemukan Tewas Mati Total

CCTV di TKP Anak Perwira TNI Ditemukan Tewas Mati Total

Megapolitan
Diduga Hendak Balap Liar, Remaja di Kembangan Tewas Tabrak Separator

Diduga Hendak Balap Liar, Remaja di Kembangan Tewas Tabrak Separator

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Syahrul Yasin Limpo | SMAN 6 Jaksel Kebakaran | Awal Musim Hujan Datang Lebih Lambat

[POPULER JABODETABEK] KPK Temukan 12 Senpi di Rumah Dinas Syahrul Yasin Limpo | SMAN 6 Jaksel Kebakaran | Awal Musim Hujan Datang Lebih Lambat

Megapolitan
7 Tempat Nongkrong di Sekitar Stasiun LRT Dukuh Atas

7 Tempat Nongkrong di Sekitar Stasiun LRT Dukuh Atas

Megapolitan
Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Gerak-gerik Anak Perwira TNI Terekam 4 Kamera CCTV Sebelum Tewas di Lanud Halim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com