Meskipun sudah mengindentifikasi pelaku berdasarkan keterangan saksi-saksi. Polisi masih menyisir sekitar lokasi dan mencari CCTV yang mungkin merekam aksi pembegalan pesepeda itu.
"Kami masih kumpulkan CCTV sebelum dan sesudah itu (korban dibegal)," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Senin (16/11/2020).
Yusri menjelaskan, sejauh ini anggota mengalami kesulitan karena sisi kiri dan kanan lokasi yang menjadi titik kejadian merupakan tanah kosong.
Baca juga: Polisi Kumpulkan Rekaman CCTV untuk Usut Pembegal Kolonel TNI Saat Bersepeda di Pondok Aren
Sehingga, tidak ada kamera pengawas terpasang dan menyorot ke arah Jalan Boulevard Bintaro.
"Tim sudah laksanakan olah TKP memang di tempat tersebut ada kesulitan karena kiri dan kanan tempat kosong jadi (kamera) CCTV masih sulit," katanya.
Untuk diketahui, seorang kolonel TNI Ridwan Gultom menjadi korban pembegalan saat bersepeda di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan, Sabtu.
Kadispenau Marsma TNI Fajar Adriyanto menjelaskan bahwa saat kejadian, Kolonel Ridwan Gultom bersama keluarga sedang bersepeda di Jalan Boulevard Bintaro, Tangerang Selatan.
Kawasan tersebut memang menjadi salah satu lokasi yang banyak dipilih oleh masyarakat untuk berolahraga dan ramai dilintasi para pesepeda.
"Jadi Pak Ridwan Gultom itu hari Sabtu bersepeda sama keluarganya di kawasan Bintaro. Tapi beliau memisahkan diri karena sepedanya kan cepat," ujar Fajar kepada Kompas.com, Minggu (15/11/2020).
Kolonel Ridwan Gultom akhirnya melaju sendirian di Jalan Raya Boulevard Bintaro dan berpisah dari rombonganya.
Saat berada di dekat sebuah rumah sakit swasta, terdapat dua orang berboncengan sepeda motor yang mendekat dan berupaya merampas barang bawaan korban.
"Dia cepat, sehingga hanya bersepeda sendiri. Meskipun jalannya ramai, banyak juga yang bersepeda waktu itu," kata Fajar.
"Kemudian di depan Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, tahu-tahu ada yang menyambar gitu naik sepeda motor dua orang," ujar dia.
Mengetahui ada pengendara yang berupaya merampas barang bawaannya, Ridwan Gultom melawan kedua pelaku dari atas sepedanya.
Aksi tarik menarik kemudian terjadi ketika Kolonel Ridwan Gultom mempertahankan laju sepeda dan barang bawaannya dari rampasan kedua pelaku.