Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kasus Narkoba Selebgram SS: Pesan Ganja Lewat Medsos hingga Mengaku Depresi

Kompas.com - 17/11/2020, 09:12 WIB
Sonya Teresa Debora,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan yang merupakan selebgram berinisial SS (24) ditangkap Polres Jakarta Barat di apartemennya di Jakarta, Jumat (13/11/2020).

SS kedapatan memiliki ganja seberat 51 gram.

"Yang bersangkutan sedang di unit apartemen miliknya sendiri. Saat itu malam hari. Kurang lebih pukul 22.00 WIB," ujar Kapolres Jakarta Barat Audie S. Latuheru pada konferensi pers, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Ditangkap, Selebgram SS Mengaku Pesan Ganja Lewat Medsos

Sementara itu, SS mengakui perbuatannya dan menyampaikan penyesalan.

"Saya ingin minta maaf sebesar-besarnya untuk semuanya, untuk fans-fans saya. Saya mengaku menyesal dan tak akan mengulangi perbuatan," ujarnya.

Berikut rangkuman fakta kasus tersebut:

Dilaporkan oleh warga sekitar

Audie menyatakan, pihaknya awalnya menerima informasi dari warga sekitar terkait SS yang kerap mengonsumsi narkoba.

"Jadi bermula dari info masyarakat ada seorang wanita muda yang sering pakai narkoba," jelasnya.

Dari informasi tersebut, polisi segera menyambangi kediaman SS di apartemen di kawasan Tanjung Duren.

Saat penggeledahan, polisi menemukan ganja yang disimpan dalam kotak makan berwarna hijau.

"Informasi tersebut ditindaklanjuti Satnarkoba Polres Metro Jakarta Barat. Akhirnya (polisi) mengamankan SS di apartemen di Tanjung Duren dengan barang bukti ganja lebih dari 51 gram," ujar Audie.

Audie mengapresiasi warga atas pemberian informasi tersebut. Ia mengimbau agar warga selalu memberitahu pihaknya apabila mengetahui informasi serupa.

Baca juga: Pengacara: Selebgram SS Pakai Ganja karena Depresi

"Kami sekali lagi menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada masyarakat yang berkontribusi memberikan informasi pada petugas karena setiap informasi pasti ditindaklanjuti untuk mengamankan generasi muda dari bahaya narkoba," ucapnya.

"Tiap informasi yang diberi pasti kami cepat tindak lanjuti untuk melindungi generasi muda dari pengaruh jahat narkoba," tambah dia.

Pesan ganja lewat medsos

Kasat narkoba Jakarta Barat, Ronaldo Maradona menyatakan bahwa SS memesan ganja secara daring atau melalui media sosial.

Polisi akan mendalami lagi modus operandi peredaran narkoba ini.

"Ini masih terus ditelusuri, ini PR untuk kami untuk ungkap modus operandi narkoba," jelas Ronaldo.

Baca juga: Ditangkap karena Konsumsi Ganja, Selebgram SS: Untuk Fans, Saya Minta Maaf, Saya Menyesal

Setelah diinterogasi, SS mengaku bahwa ia mengonsumsi ganja bersama seorang kawan prianya, JRS (29).

JRS yang memesan ganja. Atas informasi tersebut, polisi menyambangi JRS di kediamannya di daerah Bekasi.

Ketika digeledah, JRS kedapatan memiliki ganja seberat 74 gram.

"Petugas melakukan pengembangan dan berhasil mengamankan temen pria (berinisial) JRS, usia 29. Diamankan di daerah bekasi dengan barang bukti ganja lebih dr 74 gram," tambah Ronaldo.

Kepolisian kemudian melakukan tes urine. Hasilnya, keduanya positif menggunakan ganja.

"Hasil dari tes urin, dua-duanya mengandung THC," ujar Ronaldo.

Alasan gangguan kesehatan

Sementara itu, kuasa hukum dari SS, Michael Halim menjelaskan bahwa kliennya mengonsumsi ganja karena depresi.

SS mengaku sulit tidur.

"Dia (SS) mengonsumi untuk kesehatan dirinya sendiri. Tidak digunakan untuk dijual tapi untuk kesehatannya," jelas Michael.

"Klien saya orang yang dari kecil sampai besar tinggal sendiri karena orangtua sudah lama nggak ada. Jadi muncul seperti depresi dan akhirnya menggunakan barang haram tersebut untuk diri sendiri," tambah Michael.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com