Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.963 Pengawas TPS di Pilkada Tangsel Juga Bertugas Awasi Protokol Covid-19

Kompas.com - 17/11/2020, 14:37 WIB
Tria Sutrisna,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Bawaslu Tangerang Selatan menyebutkan, petugas pengawas tempat pemungutan suara (TPS) akan memiliki tugas tambahan selain mengawasi proses pemungutan suara.

Ketua Bawaslu Tangerang Selatan Muhamad Acep menjelaskan, pihaknya sudah memberikan bimbingan teknis terkait tugas pengawasan yang harus dilakukan di lapangan pada Pilkada Tangerang Selatan 2020.

Kegiatan tersebut bertujuan memberikan pemahaman bahwa ada objek pengawasan baru yang harus diawasi oleh petugas di TPS.

”Seluruh pengawas TPS akan menerima buku saku yang akan menjadi buku petunjuk pengawasan yang diberlakukan oleh pengawas di lapangan,” ujar Acep saat dikonfirmasi, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: 2.963 Pengawas TPS Pilkada Tangsel Dilantik dan Akan Ikuti Rapid Test

Salah satu tugas baru bagi para petugas pengawas TPS adalah memastikan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 diterapkan selama proses pemungutan suara.

"Tambahan tugas buat pengawas TPS ya melakukan pengawasan protokol kesehatan di masing-masing TPS," ungkap Acep.

Hasil pengawasan protokol kesehatan tersebut, kata Acep, nantinya akan masuk dalam laporan yang disusun petugas dan diserahkan kepada Bawaslu.

Sebelumnya, Bawaslu melantik secara bertahap 2.963 pengawas TPS pada Pilkada Tangerang Selatan 2020.

Baca juga: Jumlah APK Paslon Pilkada Tangsel Tak Sesuai yang Dilaporkan ke Bawaslu, Selisihnya di Atas 500

Ribuan pengawas tersebut akan disebar ke seluruh TPS di tujuh kecamatan yang ada di Tangsel.

Pelantikan dilakukan secara bertahap di masing-masing kecamatan untuk mencegah terjadinya kerumunan di tengah pandemi Covid-19.

Para pengawas TPS tersebut nanti akan menjalani rapid test sebelum bertugas mengawasi proses pemungutan suara.

Pemeriksaan Covid-19 tersebut akan dilakukan pada 28 November ini.

Petugas yang dinyatakan reaktif akan diminta menjalani isolasi mandiri sambil menunggu pemeriksaan lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com