DEPOK, KOMPAS.com - Wisma Makara Universitas Indonesia (UI) sudah siap menerima warga Depok yang positif Covid-19 tetapi tanpa gejala (OTG/orang tanpa gejala) atau bergejala ringan.
Pejabat Sementara Wali Kota Depok, Dedi Supandi mengatakan, pengoperasian Wisma Makara UI sebagai lokasi khusus isolasi OTG Covid-19 di Depok tinggal menanti kesiapan tenaga kesehatan (nakes).
"Hari ini, besok, atau lusa itu, kami harus mengatur dulu kesiapan nakesnya. Kesiapan nakes itu ada dokter yang jaga, petugas piket, ada juga kesiapan-kesiapan seperti penyediaan vitaminnya juga," ungkap Dedi ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (18/11/2020).
Baca juga: Wisma Makara UI Depok Tampung OTG Covid-19 Mulai Pekan Ini
"Ini petugas yang nanti dijadwalkan ke sana untuk menangani dan melayani atau mengawasi yang isolasi itu. Berarti kan harus ada juga fasilitas petugas piket yang nanti mobile melakukan pembinaan, jam segini olahraga, jam segini makan, gitu-gitunya," ujar dia.
Dedi berharap agar persiapan itu dilakukan segera. Pasalnya, hari ini ada 1.127 atau sekitar 77 persen pasien Covid-19 di Depok yang sedang isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Padahal, menurut Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, penularan virus corona di level keluarga masih tinggi.
Di sisi lain, tak seluruh pasien punya rumah yang kondusif untuk isolasi mandiri, seperti dihuni banyak orang atau harus berbagi tempat dengan anggota keluarga lanjut usia atau balita.
"Saya berharap sih secepatnya, di hari ini dan besok (persiapan tenaga kesehatan), sehingga akhir pekan ini sudah bisa dilakukan penarikan (pasien Covid-19 tanpa gejala dari keluarga ke Wisma Makara UI)," ujar Dedi.
Di sisi lain, Dedi memastikan bahwa proses administrasi yang sempat terkendala kini sudah beres.
Wisma Makara UI disebut sudah dianggap setara dengan hotel bintang 3 yang merupakan arahan pemerintah pusat dalam menentukan lokasi khusus isolasi OTG Covid-19.
"Kami kan meminta pertimbangan dari Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Dari BPKP sudah keluar pertimbangan tertulis untuk disetarakan meski namanya wisma, sudah disetarakan dengan bintang 3 dan tertuang harga persamaan yang direkomendasikan BPKP," ujar Dedi.
"Lalu kami kasih ke BNPB, ya alhamdulilah bisa menemukan titik temu," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.