Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Bripka Ambarita: Gagal Tes Akabri, Kerja di Perusahaan Cat, hingga Pimpin Raimas Backbone

Kompas.com - 18/11/2020, 16:24 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comBripka MP Ambarita, namanya begitu akrab di telinga pemuda-pemuda Jakarta Timur yang suka tawuran.

Menangkap pemuda-pemuda yang akan tawuran adalah pekerjaan sehari-harinya.

Tim yang ia pimpin, Raimas Backbone, bertugas mengurai, membubarkan, menceraiberaikan, dan melokalisasi massa yang melakukan tindakan anarki yang berpotensi mengganggu kamtibmas.

Baca juga: Dari YouTube, Raimas Backbone Bisa Tutup Biaya Operasional Tim

Namun, siapa sangka, Ambarita memiliki perjalanan karier yang unik.

Sempat kerja di perusahaan cat

Pada 1995, selepas lulus SMA, Ambarita memberanikan diri daftar Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (Akabri).

"Tes demi tes saya lalui, hingga sampai ke tes terakhir," kata Ambarita saat ditemui, Senin (16/11/2020).

"Hasil tes terakhir menyatakan saya gagal. Sempat ditawari ke Bintara Kostrad, tetapi saat itu saya bilang, 'Enggak usah lah, tahun depan saja'," ujar dia.

Setahun berikutnya, Ambarita mencoba daftar Bintara Polisi.

"Pada 1996 daftar lagi, tetapi pas tes kesehatan, saya kelebihan berat badan," jelas dia.

"Pergilah saya ke Jakarta, tetapi tidak untuk kuliah karena saya tidak mau kuliah," tutur dia.

Baca juga: Mengenal Raimas Backbone yang Kerap Kucing-kucingan dengan Pemuda yang Akan Tawuran

Di Jakarta, Ambarita bertemu dengan teman kakak perempuannya. Dari situ, ia ditawari kerja di perusahaan cat.

"Saya kerja di perusahaan cat di Ancol, Jakarta Utara, ditempatkan di laboratorium. Tugasnya membuat sampel warna," ucap Ambarita.

Tim pengurai massa Polres Jakarta Timur, Raimas Backbone, sedang bertugas.INSTAGRAM.com/RAIMASBACKBONE Tim pengurai massa Polres Jakarta Timur, Raimas Backbone, sedang bertugas.

Krisis moneter mulai terjadi pada 1997. Ambarita terkena imbasnya. Ia salah satu pegawai yang dipecat.

"Setelah itu, nganggur lagi," kata dia.

Karier polisi dan pimpin Raimas Backbone

Di tengah waktu menganggurnya, Ambarita masih menyimpan keinginan untuk menjadi polisi.

"Saya waktu itu main ke Blok M, terus ada tulisan di banner 'penerimaan siswa dikmaba PK Polri Tahun 1998-1999'. Dari situ, saya mencoba lagi," kata dia.

"Saya persiapkan lagi secara jasmani dan rohani. Sempat berpikir gimana kalau kecewa lagi? Nothing to lose," ujar dia.

Pada percobaan keduanya itu, Ambarita heran, ia lulus di setiap tahapan tes.

"Terus akhirnya dipanggil ke Polda Metro Jaya dan dinyatakan lulus. Saya ditugaskan ke Mojokerto, Jawa Timur, dan menjalani pendidikan," kata Ambarita.

Baca juga: Disdik DKI Godok Sanksi untuk Oknum Guru SMAN 58 Jaktim yang Bertindak Rasial

"Setelah beberapa bulan menjalani pendidikan, saya resmi jadi polisi," ujar dia.

Saat Dwifungsi ABRI dihapus, ia kemudian pindah tugas ke Jakarta hingga saat ini.

Selama di Jakarta, Ambarita pernah bekerja di Reserse Polda Metro Jaya. Kini ia berada di Divisi Sabhara Polres Jakarta Timur.

Pada 2017, Ambarita memimpin Raimas Backbone, tim pengurai massa Polres Jakarta Timur.

"Pak Kombes Pol Andry Wibowo (Kapolres Jakarta Timur saat itu) juga mendukung," ucap Ambarita.

Saat ini, Raimas Backbone memiliki 30 anggota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com