DEPOK, KOMPAS.com - Kapolres Metro Depok, Kombes Azis Andriansyah mengatakan, jajarannya sudah memeriksa enam orang saksi terkait temuan jenazah yang diduga seorang pria yang terkubur di lantai rumah kontrakan di Gang Kopral Daman, Jalan Raya Muchtar, Sawangan Baru, Depok, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020).
"Sampai hari ini sudah enam saksi. Semalam tiga, siang ini tiga lagi, jadi enam saksi," kata Azis kepada wartawan, Kamis.
Dari pemeriksaan saksi, polisi memperoleh dugaan sementara identitas jenazah yang terkubur itu, yang teridentifikasi sebagai laki-laki berusia sekitar 30-an tahun.
Baca juga: Tukang Bakso Sempat Huni Kontrakan di Depok, Lokasi Temuan Mayat Dikubur
Keterangan para saksi, termasuk di antaranya pemilik kontrakan dan tetangga sekitar, kemudian dikombinasikan dengan temuan sidik jari oleh tim identifikasi di lokasi.
"Dari hasil pengambilan keterangan beberapa saksi, kami menduga bahwa jenazah ini seseorang dengan inisial D," ungkap Azis.
"Saya belum menyebutkan nama terangnya, karena memang belum ada kroscek dengan keterangan lain atau dengan keterangan keluarga dengan identitasnya. Ini baru temuan sidik jari," ujar dia.
Saat ini, jenazah korban yang diperkirakan tewas dibunuh itu sedang dalam proses autopsi.
Menurut Azis, sembari menanti hasil resmi autopsi, pelacakan terhadap sejumlah barang bukti dikebut, terutama temuan ubin keramik yang dipakai untuk menutup galian kubur.
"Ubin juga menjadi temuan kami, apakah ini ubin lama atau ubin baru, lalu diperoleh dari mana," kata Azis.
Baca juga: Mayat Dikubur di Kontrakan Depok, Polisi: Ada Tanda-tanda Kekerasan
"Karena penyelidikan bukan hanya fokus kepada jenazah, tetapi juga barang yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), termasuk ubin-ubin juga dicari, kira-kira ada di pertokoan di sekitar sini atau tidak," ujar dia.
Sukiswo (60), pemilik rumah kontrakan, merupakan penemu pertama jenazah itu.
Awalnya, kata Sukiswo, istrinya memintanya memperbaiki toilet rumah kontrakan itu karena tersumbat.
"Tapi, setelah saya lihat, ada ubin lantai yang warnanya beda. Maka saya curiga dengan lantai itu," kata Sukiswo kepada wartawan, Rabu malam.
"Saya cek, saya pukul-pukul, memang kopong, sehingga saya putuskan untuk membongkarnya," lanjutnya.
Pembongkaran dimulai sekitar pukul 14.30 WIB hingga pukul 16.00 WIB.