JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengaku kaget melihat kerumunan massa dalam acara peringatan Maulid Nabi di Tebet, Jakarta Selatan, yang dia hadiri pada 13 November lalu.
Dia mengatakan, ada banyak undangan peringatan Maulid Nabi yang dia hadiri, namun tidak pernah terjadi pelanggaran protokol kesehatan.
"Saya datang seperti biasa, begitu saya datang, di situ saya memang agak kaget, jumlahnya luar biasa," ujar pria yang akrab disapa Ariza tersebut dalam acara Mata Najwa yang disiarkan Trans 7, Rabu (18/11/2020) malam.
Ariza mengatakan, dia sudah menghadiri banyak acara Maulid Nabi, sebelum peristiwa kerumunan di Tebet berlangsung.
Baca juga: Setelah Hadiri Acara Rizieq di Tebet, Wagub DKI Minta Tak Ada Lagi Kerumunan di Jakarta
Di acara yang dia hadiri sebelumnya, protokol kesehatan tampak dijalankan dengan baik. Bahkan, lanjut Ariza, ada peringatan Maulid Nabi yang digelar secara virtual.
"Sejauh saya datang, seperti di Tebet sebelumnya di masjid Isjtihad saya datang, di Jaktim saya hadir. Itu dilaksanakan dalam jumlah yang terbatas, kemudian ada video (virtual), dan orangnya itu berjarak," kata dia.
Ariza membantah kehadirannya dalam kerumunan di Tebet pekan lalu atas undangan dari pemimpin organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Baca juga: Wagub Minta Tak Ada Lagi Kerumunan di Jakarta, Bagaimana Aturannya Selama PSBB Transisi?
Sebab, undangan bukan datang dari Rizieq Shihab.
"Ini bukan tanggal 14 (di Petamburan), ini (Maulid di Tebet) yang mengundang Habib Ali Abdurrahman Assegaf," kata dia.
Dia juga mengatakan sudah memberikan peringatan kepada panitia dan memanfaatkan kegiatan hari itu untuk menyosialisasikan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.
"Justru pada saat itu saya manfaatkan untuk menyampaikan harus ada protokol Covid-19," kata Ariza.
Baca juga: Di Tengah Kerumunan, Wagub DKI Bersama Rizieq Shihab Hadiri Peringatan Maulid di Tebet
Ariza sempat menghadiri perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di wilayah Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (13/11/2020). Acara tersebut menimbulkan kerumunan.
Dilansir dari akun YouTube Front TV, Ariza dan Rizieq menyampaikan pidato di hadapan keramaian jemaah perayaan Maulid.
Ariza lebih banyak memberikan ceramah agama dalam sambutannya. Dia juga menyanjung Rizieq Shihab yang dinilai sudah menjalankan ajaran-ajaran Nabi Muhammad SAW dengan baik.
Akan tetapi, selang tiga hari kemudian, Ariza meminta agar tidak ada lagi kerumunan di Jakarta, termasuk untuk kegiatan keagamaan.