"Artinya sangat patut diduga ini jelas tindak pidana, karena ada tanda kekerasan dan kematian yang tidak wajar," imbuhnya.
5. Korban diduga langsung dikubur setelah tewas
Dari keadaan jasad, Azis menduga pula, mayat itu belum terlalu lama dikubur di sana. Namun, kepastian soal itu masih menunggu terbitnya hasil otopsi resmi.
Di luar itu, diduga korban langsung dikubur tak lama setelah tewas.
Baca juga: Mayat Terkubur di Kontrakan Depok Tidak Kaku, Polisi Duga Dikubur Sesaat Setelah Tewas
"Belum ada kaku mayat, masih lemas. Jadi saat dimasukkan itu kondisinya masih segar, bukan kondisi yang sudah mati lama," kata Azis.
"Kalau sudah kaku kan berarti mati lama. Kalau ini masih elastis, artinya dia dikuburkan sesaat setelah dia dibunuh atau meninggal," imbuhnya.
6. Polisi periksa saksi sampai ubin rumah
Azis mengaku, jajarannya sudah memeriksa 6 orang saksi terkait temuan mayat yang terkubur ini.
Dari pemeriksaan saksi, polisi memperoleh dugaan sementara identitas jasad terkubur yang teridentifikasi sebagai laki-laki berusia sekitar 30-an tahun itu.
Keterangan para saksi, termasuk di antaranya pemilik kontrakan dan tetangga sekitar, kemudian dikombinasikan dengan temuan sidik jari oleh tim identifikasi di lokasi.
"Dari hasil pengambilan keterangan beberapa saksi, kami menduga bahwa jenazah ini seseorang dengan inisial D," ungkap Azis.
Baca juga: Pembunuh yang Kubur Mayat di Kontrakan di Depok Ditangkap, Pelaku Adik Korban
" Saya belum menyebutkan nama terangnya, karena memang belum ada kroscek dengan keterangan lain atau dengan keterangan keluarga dengan identitasnya, ini baru temuan sidik jari," jelasnya.
Azis berujar, sembari menanti hasil resmi otopsi, pelacakan terhadap sejumlah barang bukti dikebut, terutama temuan ubin keramik yang dipakai untuk menutup galian kubur.
"Ubin juga menjadi temuan kita, apakah ini ubin lama atau ubin baru, lalu diperoleh dari mana," kata Azis.
"Karena penyelidikan bukan hanya fokus kepada jenazah, tetapi juga barang yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), termasuk ubin-ubin juga dicari, kira-kira ada di pertokoan di sekitar sini atau tidak," paparnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.