Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Temuan Mayat Dikubur di Bawah Lantai Rumah Kontrakan di Depok

Kompas.com - 20/11/2020, 06:20 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

"Artinya sangat patut diduga ini jelas tindak pidana, karena ada tanda kekerasan dan kematian yang tidak wajar," imbuhnya.

5. Korban diduga langsung dikubur setelah tewas

Dari keadaan jasad, Azis menduga pula, mayat itu belum terlalu lama dikubur di sana. Namun, kepastian soal itu masih menunggu terbitnya hasil otopsi resmi.

Di luar itu, diduga korban langsung dikubur tak lama setelah tewas.

Baca juga: Mayat Terkubur di Kontrakan Depok Tidak Kaku, Polisi Duga Dikubur Sesaat Setelah Tewas

"Belum ada kaku mayat, masih lemas. Jadi saat dimasukkan itu kondisinya masih segar, bukan kondisi yang sudah mati lama," kata Azis.

"Kalau sudah kaku kan berarti mati lama. Kalau ini masih elastis, artinya dia dikuburkan sesaat setelah dia dibunuh atau meninggal," imbuhnya.

6. Polisi periksa saksi sampai ubin rumah

Azis mengaku, jajarannya sudah memeriksa 6 orang saksi terkait temuan mayat yang terkubur ini.

Dari pemeriksaan saksi, polisi memperoleh dugaan sementara identitas jasad terkubur yang teridentifikasi sebagai laki-laki berusia sekitar 30-an tahun itu.

Keterangan para saksi, termasuk di antaranya pemilik kontrakan dan tetangga sekitar, kemudian dikombinasikan dengan temuan sidik jari oleh tim identifikasi di lokasi.

"Dari hasil pengambilan keterangan beberapa saksi, kami menduga bahwa jenazah ini seseorang dengan inisial D," ungkap Azis.

Baca juga: Pembunuh yang Kubur Mayat di Kontrakan di Depok Ditangkap, Pelaku Adik Korban

" Saya belum menyebutkan nama terangnya, karena memang belum ada kroscek dengan keterangan lain atau dengan keterangan keluarga dengan identitasnya, ini baru temuan sidik jari," jelasnya.

Azis berujar, sembari menanti hasil resmi otopsi, pelacakan terhadap sejumlah barang bukti dikebut, terutama temuan ubin keramik yang dipakai untuk menutup galian kubur.

"Ubin juga menjadi temuan kita, apakah ini ubin lama atau ubin baru, lalu diperoleh dari mana," kata Azis.

"Karena penyelidikan bukan hanya fokus kepada jenazah, tetapi juga barang yang ditemukan di TKP (tempat kejadian perkara), termasuk ubin-ubin juga dicari, kira-kira ada di pertokoan di sekitar sini atau tidak," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com