Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditutup Sementara, Pengadilan Negeri Jaksel Tetap Buka Pelayanan yang Mendesak

Kompas.com - 20/11/2020, 19:22 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Humas Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) Suharno mengatakan, pelayanan publik untuk masyarakat akan tetap dilayani jika bersifat mendesak.

Diketahui, pelayanan di PN Jaksel dihentikan sementara pada tanggal 23-27 November 2020 lantaran temuan kasus Covid-19.

“Pelayanan publik tetap dilaksanakan yang sifatnya mendesak untuk diperpanjang, seperti pelimpahan berkas perkara,” kata Suharno saat dihubungi, Jumat (20/11/2020) sore.

Selain itu, permohonan gugatan pengadilan juga bisa diajukan secara online.

Persidangan juga akan dilaksanakan secara terbatas lewat virtual dengan catatan kasus yang segera harus disidangkan.

“Kondisi PN ini tidak seperti biasanya, lockdown terbatas,” ujar Suharno.

Baca juga: Muncul Klaster Covid-19, Pengadilan Negeri Jaksel Tutup Layanan 23-27 November

Suharno mengatakan, PN Jaksel terpaksa menerapkan penghentian layanan sementara secara terbatas demi kepentingan kesehatan pegawai dan masyarakat sekitar.

Sebelumnya diberitakan, muncul kasus positif Covid-19 di lingkungan PN Jaksel.

Ketua PN Jaksel berinisial BM dan tiga pegawai lainnya terkonfirmasi positif Covid-19.

Pihak PN Jaksel telah menggelar rapid test dan swab test untuk seluruh aparat penegak hukum, karyawan, dan petugas di lingkungan PN Jaksel pada Jumat ini untuk menelusuri adanya penularan Covid-19.

“Semua pegawai PN Jaksel, swab dan rapid test. Pegawai PN Jaksel kan lebih dari 100 orang. Itu diwajibkan rapid dan swab test,” ujar Suharno.

Berdasarkan hasil rapid dan swab test, ada tiga orang pegawai PN Jaksel terkonfirmasi positif Covid-19.

Baca juga: Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Positif Covid-19

 

BM diduga tertular Covid-19 oleh sopir pribadinya. Sopirnya telah meninggal dunia pada Kamis (19/11/2020).

“Diawali pada 2 November, ada driver Pak Ketua enggak masuk kerja. Awalnya diduga kena tipes,” kata Suharno.

Kemudian, sopir BM dirawat di sebuah rumah sakit pada tanggal 3 November. Sopir BM juga menjalani tes swab di laboratorium rumah sakit.

“Keluar hasil laboratorium tanggal 9 November itu positif Covid-19. Kemudian, tanggal 19 November meninggal dunia,” ujar Suharno.

Suharno mengatakan, saat ini BM sudah menjalani isolasi mandiri. Kondisi BM dalam keadaan sehat.

“Kondisi Ketua PN alhamdulillah sehat. Mari doakan semoga cepat sehat dan sembuh serta bisa kembali bekerja,” ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com