Menurut Rudolf, jika naik sebesar 13,7 persen sesuai dengan angka yang diajukan kelompok buruh, maka gaji karyawan di 2021 nanti diperkirakan naik sebesar Rp 600.000.
Jumlah itu dinilai ideal lantaran menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di tengah pandemi.
"Dengan adanya pandemi ini kan ada tambahan kebutuhan masyarakat secara khusus pekerja, yaitu mulai dari hand sanitizer, vitamin daya tahan tubuh ditambah lagi dengan pulsa dengan sistem kerja daring," kata Rudolf.
Namun setelah melalui tawar menawar di rapat Depeko, pihaknya akhirnya setuju di angka 4,21 persen.
Lebih besar dari Jakarta
Kesepakatan kenaikan UMK Bekasi kembali menunjukkan angka yang lebih besar dibanding upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2021.
Pemprov DKI sebelumnya mengumumkan besaran UMP 2021 sebesar Rp 4.416.186,548 atau naik 3,27 persen dari UMP 2020.
Catatan Kompas.com, UMK Bekasi selalu lebih tinggi dibanding UMP Ibu Kota, setidaknya sejak 2016.
Pada tahun 2016, Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok meneken UMP 2016 senilai Rp 3,1 juta.
Gubernur Jawa Barat kala itu Ahmad Heryawan alias Aher menetapkan UMK Bekasi 2016 senilai Rp 3.327.160.
Kemudian pda tahun 2017, Ahok meneken UMP 2017 sebesar Rp 3.355.750. Sementara itu, Aher meneken UMK Bekasi sebesar Rp 3.601.650.
Pada tahun 2018, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menetapkan UMP 2018 sebesar Rp 3.648.035.
Sementara itu, Aher menetapkan UMK Bekasi 2018 sebesar Rp 3.915.353.
Anies kemudian menetapkan UMP 2019 sebesar Rp 3.940.973. Gubernur Ridwan Kamil menetapkan UMK Bekasi 2019 sebesar Rp 4.229.756.
Anies lalu menetapkan UMP 2020 sebesar Rp 4.276.349. Ridwan Kamil menetapkan UMK Bekasi 2020 sebesar Rp 4.589.708.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.