Selama PSBB masa transisi, persentase pasien sembuh dari total keseluruhan kasus positif Covid-19 pernah menyentuh angka tertinggi sejak awal pandemi Covid-19, yakni 92,2 persen pada 13 November 2020.
Hingga Sabtu kemarin, jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di Ibu Kota adalah 125.822 orang.
Sebanyak 114.863 orang dari total keseluruhan pasien Covid-19 telah dinyatakan pulih. Untuk kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota, saat ini tercatat 8.444 orang.
Baca juga: Wagub DKI Mengaku Tak Memiliki Wewenang Bubarkan Acara, tapi Ada Aturannya Dalam Perda
Sementara itu, 2.515 pasien Covid-19 di Jakarta dilaporkan meninggal dunia. Jumlah kematian ini setara 2 persen dari total kasus di Jakarta.
Pada periode yang sama, angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta mulai menurun. Dalam dua pekan terakhir, rata-rata angka kematian akibat Covid-19 di Jakarta adalah 11 orang.
Muncul klaster Petamburan
Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo melaporkan adanya dampak dari kerumunan yang terjadi seminggu terakhir yang disebabkan kehadiran Rizieq Shihab.
Pertama, berdasarkan data Satgas Covid-19 yang diterima Kamis (19/11/2020) malam, terdapat tujuh orang positif Covid-19 di wilayah Petamburan, Jakarta Pusat.
Satgas Covid-19 sebelumnya telah melakukan swab test kepada 15 orang di Petamburan.
Kemudian, laporan lain menunjukkan terdapat 50 orang positif Covid-19 yang mayoritasnya berdomisili di sekitar Tebet.
Pasalnya, Rizieq mengadakan acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Tebet pada 13 November 2020.
Oleh karena itu, Doni meminta ketua RT dan RW untuk menyampaikan pesan kepada keluarga-keluarga yang ikut dalam kerumunan agar melaporkan diri atau memeriksakan diri ke puskesmas terdekat.
"Untuk menyampaikan pesan kepada keluarga-keluarga bagi yang kemarin ikut beraktivitas baik mulai dari penjemputan di Bandara Soekarno Hatta, kegiatan Maulid Nabi di Tebet, dan juga di Megamendung, serta acara terakhir di Petamburan mohon dengan kesadaran sendiri untuk melaporkan diri kepada Ketua RT dan Ketua RW lalu dengan kesadaran dan keikhlasan itu memeriksa diri ke Puskesmas," ujar Doni.
Jumlah tes menurun
Kasus harian yang mulai meningkat tak dibarengi dengan jumlah orang yang dites swab.
Selama perpanjangan kedua PSBB transisi, jumlah orang yang dites swab di Jakarta per hari tak pernah lagi tembus 10.000 orang.
Berdasarkan data di situs corona.jakarta.go.id, Jakarta pertama kali mencatatkan jumlah orang yang tes lebih dari 10.000 per hari pada 22 Juli 2020.
Saat itu, ada 10.061 orang yang dites dan 416 diantaranya dinyatakan positif Covid-19.
Kemudian, Pemprov DKI konsisten melakukan tes swab kepada 10.000 orang per hari hingga Oktober.
Pada bulan Agustus, tercatat lebih dari 10.000 orang dites swab dalam tiga hari berturut-turut, yakni pada 19, 26, dan 28 Agustus.
Tes swab di Jakarta mulai stabil menembus angka lebih dari 10.000 orang per hari sejak September.
Ada 19 hari di September ketika Jakarta mencatat tes spesimen lebih dari 10.000.
Tren itu berlanjut hingga Oktober, ketika ada 21 hari Jakarta mencatat tes lebih dari 10.000 orang per hari. Bahkan jumlah orang yang dites mencapai 15.978 orang pada 12 Oktober.
Namun, angka tes mulai menurun pada akhir Oktober sampai pekan pertama November.
Sejak 28 Oktober hingga 20 November, angka tes swab di DKI Jakarta tak pernah lagi menyentuh 10.000 orang per hari.
Angka tes swab baru melampaui angka 10.000 orang pada 21 November 2020.
Berikut rincian jumlah harian tes PCR selama 13 hari perpanjangan kedua PSBB masa transisi.