Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sampaikan Visi-Misi Pilkada Depok, Afifah Kebagian 10 Detik, Idris Habiskan Semenit untuk Salam dan Pantun

Kompas.com - 22/11/2020, 15:41 WIB
Vitorio Mantalean,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dua pasangan calon Pilkada Depok 2020, Pradi Supriatna-Afifah Alia dan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono punya gaya berbeda dalam mengawali debat publik perdana petang ini, Minggu (22/11/2020).

Ketika dipersilakan memaparkan visi-misi, Pradi sebagai calon wali kota nomor urut 1 sempat menyampaikan sejumlah masalah laten yang dihadapi Depok selama ini

Ia bicara panjang lebar persoalan dampak Covid-19, seperti tingginya biaya pendidikan dan sarana-prasarana pendidikan yang tak merata, serta kemacetan, banjir, dan sampah.

"Kemudian persoalan di birokrasi, Insya Allah ke depan kita akan kedepankan birokrasi yang profesional dan berbasis kepada latar belakang kompetensi," kata Pradi yang mengenakan batik gong bolong itu.

Baca juga: Debat Perdana Pilkada Depok Pukul 15.00 WIB, Ini Temanya

"Lalu persoalan-persoalan kriminalitas yang mungkin kita akan bekerja sama dengan berbagai pihak bagaimana menekan angka kriminalitas di Kota Depok," tambahnya.

Setelahnya Pradi mempersilakan Afifah untuk menyampaikan beberapa misi, namun waktu yang tersisa tinggal 10 detik.

Sehingga, Afifah hanya dapat bicara, "program yang kami buat adalah program yang akan langsung dirasakan oleh warga, sehingga kami akan berbuat untuk kemajuan Kota Depok."

Sementara itu, Mohammad Idris justru menghabiskan waktu 1 dari 2 menit yang disediakan tanpa memaparkan visi-misi.

Lima puluh detik pertama ia pakai untuk mengucapkan sambutan, lalu 10 detik versi saya pakai untuk berpantun.

"Si Pitung jagoan Betawi, jago silat pintar mengaji. Walikotanya Pak Kyai, tambah mantap wakilnya alumni UI," kata Idris.

Baca juga: UPDATE: 1.595 Kasus Aktif Covid-19 di Depok, Tertinggi Selama Pandemi

Semenit tersisa, Idris memaparkan soal rekam jejak ia dan Imam yang merupakan pejabat publik sebagai eksekutif dan legislatif.

Ia lalu bicara soal visimya menjadikan Kota Depok yang maju, berbudaya ,dan sejahtera.

"Kami menawarkan dua misi yaitu meningkatkan pembangunan infrastruktur yang berbasis teknologi dan ramah lingkungan, dan juga meningkatkan tata kelola pemerintahan yang modern dan partisipatif," jelas Idris yang mengenakan kemeja koko putih dan dikalungi sarung merah.

"Kami menawarkan mewujudkan masyarakat yang religius dan berbudaya yang berbasis kebhinekaan dan ketahanan keluarga," lanjutnya, tanpa menyisakan sedetik pun untuk wakilnya, Imam Budi Hartono bicara.

Komisi Pemilihan Umum KPU Kota Depok menggelar debat publik perdana calon wali kota dan wali kota Depok 2021-2026 pada petang ini, Minggu (22/11/2020).

Debat perdana yang akan mempertemukan pasangan calon nomor urut 1, Pradi Supriatna-Afifah Alia melawan pasangan calon nomor urut 2, Mohammad Idris-Imam Budi Hartono ini akan berlangsung pukul 15.00-17.00.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com