DEPOK, KOMPAS.com - Calon wali kota Depok nomor urut 1 dan 2, Pradi Supriatna dan Mohammad Idris terlibat dalam tanya jawab yang cukup intens dalam debat publik perdana, Minggu (22/11/2020).
Serangan demi serangan terjadi ketika sesi tanya jawab memasuki perbincangan seputar isu infrastruktur.
Pradi mengawali tanya-jawab dengan menyinggung rencana pembangunan 19 jalan baru yang sudah direncanakan sejak 2003 dalam rencana tata wilayah Kota Depok.
"Kenapa tidak diawali dengan infrastruktur dulu baru hal-hal yang lain?" tanya Pradi.
Baca juga: Debat Pilkada Depok, Pradi Ungkap Usulannya soal Jalan Baru Dicoret Idris...
Selanjutnya, Idris menjawab dengan memamerkan aneka penghargaan yang diperoleh Pemerintah Kota Depok dari berbagai pihak, utamanya dari pemerintah pusat.
Pamer penghargaan memang jadi gaya Idris selama debat berlangsung kali ini.
"Kota Depok telah meraih sebagai best of the best, top 10 Smart Sanitation Awards pada tahun 2018 dari Kementerian PUPR. Lalu Saba Wistara 2019, juga penyelenggaraan kota sehat tertinggi dan bergengsi dari Kementerian Kesehatan," ungkap Idris.
Lalu, Idris mengungkapkan sederet wacana pembangunan infrastuktur, termasuk pembangunan melalui program Rp 5 miliar per kelurahan.
"Pembangunan underpass pertama di Kota Depok di Jalan Dewi Sartika, pembebasan lahan dan pembangunan jalan tembus Margonda-Kukusan juga sudah kami buat DED-nya (detailed engineering design), dan dan penataan pedestrian Jalan Margonda tahun depan sudah kami buat, begitu pula Cinere Raya," tuturnya.
Jawaban ini langsung disanggah oleh Pradi.
"Sangat saya sayangkan kalau roadmap atau perencanaan itu hanya disimpan saja. Kita kepingin yang realisasi terkait wacana tadi," ujarnya.
"Insya Allah kami di tahun ke-2 dan ke-3 akan kami buktikan bahwa ruas jalan baru atau pelebaran-pelebaran jalan baru itu pasti akan kami lakukan. Kami ingin smart city betul-betul terwujud dan dapat dirasakan oleh masyarakat," beber Pradi.
Sejurus kemudian, Idris ganti menyanggah Pradi.
Baca juga: Debat Pilkada Depok, Afifah Serang Idris-Imam tentang Tak Jelasnya Waktu Pengurusan Izin
"Sekali lagi, sekali lagi, ini bukan wacana tetapi sudah terbukti. Kita juga harus menghargai apresiasi penilaian dari pemerintah pusat terhadap kerja dari Pemerintah Kota Depok," kata Idris.
Sebagai informasi, Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur 2 kandidat petahana yang memilih pisah ranjang untuk berebut kekuasaan.