Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jurus Pantun dalam Debat Perdana Pilkada Depok 2020...

Kompas.com - 22/11/2020, 19:18 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Debat perdana Pilkada Depok 2020 diwarnai pantun dari masing-masing pasangan calon wali kota dan wakil wali kota.

Dalam catatan Kompas.com, pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Depok nomor urut 2 yaitu Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono paling banyak mengeluarkan pantun. 

Idris dan Imam tercatat mengeluarkan pantun di pembukaan dan penutupan debat.

Sementara, pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Depok nomor 1, Pradi Supriatna dan Afifah Alia hanya mengeluarkan satu pantun.

Dalam pembukaan debat, Idris dan Imam saling bergantian mengeluarkan pantun selama 10 detik mulai dari menit 1.10-1.00.

Baca juga: Penolakan Raperda Religius Disinggung Paslon PKS, Afifah: Perda Itu Kotak-kotakkan Warga Depok

Sebelumnya, Idris membuka pemaparan visi dan misi dengan sambutan untuk hadirin Debat Perdana Pilkada Depok 2020 dan masyarakat Kota Depok.

"Si Pitung jagoan Betawi," kata Imam.

"Jago silat pintar mengaji," lanjut Idris.

"Wali kotanya pak kiai," lanjut Imam.

"Tambah mantap wakilnya alumni UI," kata Idris.

Sementara itu, Pradi dan Afifah membuka pemaparan visi dan misi dengan menyampaikan sejumlah masalah laten yang dihadapi Depok selama ini.

Pradi bicara panjang lebar persoalan dampak Covid-19, seperti tingginya biaya pendidikan dan sarana-prasarana pendidikan yang tak merata, serta kemacetan, banjir, dan sampah.

Kemudian, masing-masing pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Depok saling melemparkan pantun di penutupan debat Pilkada Depok 2020.

Pantun disampaikan dalam rangka untuk menyakinkan masyarakat Kota Depok untuk memilih pasangan calon di Pilkada Depok.

Baca juga: Jawaban Tak Nyambung, Afifah Disebut Tak Paham KUA-PPAS oleh Lawannya Saat Debat Pilkada Depok

"Untuk itu saudara-saudaraku, warga dan masyarakat Depok ada satu pantun yang saya sampaikan," ujar Pradi.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Cerita Warga 'Numpang' KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Cerita Warga "Numpang" KTP DKI, Bandingkan Layanan Kesehatan di Jakarta dan Pinggiran Ibu Kota

Megapolitan
Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Gerindra Jaring Sosok Calon Wali Kota Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Jadi Pendaftar Pertama

Megapolitan
Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Heru Budi: Normalisasi Ciliwung Masuk Tahap Pembayaran Pembebasan Lahan

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Pengemudi Fortuner Arogan Pakai Pelat Palsu TNI untuk Hindari Ganjil Genap di Tol

Megapolitan
Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Dua Kecamatan di Jaksel Nol Kasus DBD, Dinkes: Berkat PSN dan Pengasapan

Megapolitan
Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Gerindra Buka Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Tanpa Syarat Khusus

Megapolitan
Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Kronologi Remaja Dianiaya Mantan Sang Pacar hingga Luka-luka di Koja

Megapolitan
Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Jadi Tukang Ojek Sampan di Pelabuhan Sunda Kelapa, Bakar Bisa Bikin Rumah dan Biayai Sekolah Anak hingga Sarjana

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Naik, Pedagang: Mungkin Belum Masa Panen

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Polisi Tangkap Pembegal Motor Warga yang Sedang Cari Makan Sahur di Bekasi

Megapolitan
Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Tertipu Program Beasiswa S3 di Filipina, Korban Temukan Berbagai Kejanggalan

Megapolitan
Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Heru Budi Minta Kadis dan Kasudin Tingkatkan Pengawasan Penggunaan Mobil Dinas oleh ASN

Megapolitan
Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Usai Dicopot, Pejabat Dishub DKI yang Pakai Mobil Dinas ke Puncak Tak Dapat Tunjangan Kinerja

Megapolitan
Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Harga Cabai Rawit di Pasar Perumnas Klender Turun Jadi Rp 40.000 Per Kilogram Setelah Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com