DEPOK, KOMPAS.com - Debat perdana Pilkada Depok 2020 diwarnai pantun dari masing-masing pasangan calon wali kota dan wakil wali kota.
Dalam catatan Kompas.com, pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Depok nomor urut 2 yaitu Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono paling banyak mengeluarkan pantun.
Idris dan Imam tercatat mengeluarkan pantun di pembukaan dan penutupan debat.
Sementara, pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Depok nomor 1, Pradi Supriatna dan Afifah Alia hanya mengeluarkan satu pantun.
Dalam pembukaan debat, Idris dan Imam saling bergantian mengeluarkan pantun selama 10 detik mulai dari menit 1.10-1.00.
Baca juga: Penolakan Raperda Religius Disinggung Paslon PKS, Afifah: Perda Itu Kotak-kotakkan Warga Depok
Sebelumnya, Idris membuka pemaparan visi dan misi dengan sambutan untuk hadirin Debat Perdana Pilkada Depok 2020 dan masyarakat Kota Depok.
"Si Pitung jagoan Betawi," kata Imam.
"Jago silat pintar mengaji," lanjut Idris.
"Wali kotanya pak kiai," lanjut Imam.
"Tambah mantap wakilnya alumni UI," kata Idris.
Sementara itu, Pradi dan Afifah membuka pemaparan visi dan misi dengan menyampaikan sejumlah masalah laten yang dihadapi Depok selama ini.
Pradi bicara panjang lebar persoalan dampak Covid-19, seperti tingginya biaya pendidikan dan sarana-prasarana pendidikan yang tak merata, serta kemacetan, banjir, dan sampah.
Kemudian, masing-masing pasangan calon wali kota dan wakil wali Kota Depok saling melemparkan pantun di penutupan debat Pilkada Depok 2020.
Pantun disampaikan dalam rangka untuk menyakinkan masyarakat Kota Depok untuk memilih pasangan calon di Pilkada Depok.
Baca juga: Jawaban Tak Nyambung, Afifah Disebut Tak Paham KUA-PPAS oleh Lawannya Saat Debat Pilkada Depok
"Untuk itu saudara-saudaraku, warga dan masyarakat Depok ada satu pantun yang saya sampaikan," ujar Pradi.