DEPOK, KOMPAS.com - Calon wali kota Depok nomor urut 2, Mohammad Idris menyampaikan sejumlah rencana kebijakan jika kembali terpilih pada Pilkada Depok 2020, dalam debat publik perdana yang digelar kemarin petang, Minggu (22/11/2020).
Idris yang saat ini sedang cuti dari jabatannya sebagai wali kota berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya bersama calon wakilnya dari PKS, Imam Budi Hartono.
Berikut rangkumannya:
Idris mengaku bakal memaksimalkan potensi pendapatan asli daerah (PAD) dengan menggenjot sektor pajak restoran dan parkir.
Hal ini dilakukan sebagai upaya menghadapi resesi ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Baca juga: Duel Seru Saling Sikut Wali Kota Depok dan Wakilnya di Debat Perdana Pilkada...
"Memang belum maksimal karena memang kita masih menggunakan alat-alat yang manual. Ke depan dan akan kita tingkatkan dari pajak restoran yang sudah kita mulai dengan alat-alat untuk mengukur bagaimana restoran ini merasa jujur dan terbuka, transparan," jelas Idris.
"Ke depan kami akan tingkatkan lagi yaitu dari sisi sarana-prasarana untuk mengukur kejujuran dari pajak-pajak parkir ,yang memang selama ini kita rasakan belum belum maksimal dilakukan oleh para pengelola," lanjutnya.
Di sisi lain, ia juga mengeklaim akan memaksimalkan potensi UMKM serta investasi di Depok.
"Hasil survei, investasi di Depok juga masih tinggi, itu dari sisi properti, tetapi tentunya properti yang berwawasan lingkungan," jelas Idris.
Idris yang pernah jadi wakil wali kota Depok juga mengaku bakal mengembangkan sistem pengaduan masyarakat berbasis digital.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan