Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Jacklyn Choppers, Polisi yang Tak Jera Hidup Berdampingan dengan Bahaya...

Kompas.com - 23/11/2020, 09:43 WIB
Sonya Teresa Debora,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Jangan pindah. Kalau pindah itu artinya polisi kalah sama penjahat. Enggak boleh kalah!”

Ia dikenal dengan nama beken Jacklyn Choppers (45). Dengan gaya nyentrik dan rambut gondrong terurai, anggota Subdit IV Jatanras Ditreskrimsus Polda Metro Jaya itu tak pernah absen mengungkap kasus kejahatan kelas atas.

Mulai dari perampokan sadis di Pulomas, kasus mutilasi Ryan Jombang, hingga kasus pembunuhan yang dilakukan John Kei, pemilik nama asli Jakaria ini tak pernah absen ambil bagian dalam mengungkap kasus-kasus tersebut.

Dapat dipastikan, Aiptu Jakaria atau yang lebih akrab disapa Bang Jeck ini hidup berdampingan dengan bahaya. Namun, tak pernah terpikir baginya untuk keluar dari dunia yang penuh dengan risiko ini.

Baca juga: Kisah Bripka Ambarita: Gagal Tes Akabri, Kerja di Perusahaan Cat, hingga Pimpin Raimas Backbone

“Cita-cita gue itu jadi polisi. Pekerjaan nomor satu,” tegas Jeck.

Keluarga diancam

Imbas sifat getol Jeck dalam menangkap penjahat, tak sedikit yang menaruh dendam terhadapnya.

Keluarga terdekat Jeck pun jadi pelampiasan sasaran kemarahan mereka.

Contohnya, pada tahun 2005, beberapa tetangga menyambangi rumah keluarga Jeck untuk mengusir dan menyuruh mereka segera pindah dari rumah yang saat itu mereka tempati.

Pasalnya, Jeck baru saja menangkap bandar narkoba yang tinggal tak jauh dari kediamannya.

“Tetangga sendiri gue tangkep. Jadi mereka marah,” ujar Jeck.

Tak hanya itu, anak dan istri dari Jeck sempat jadi sasaran penculikan oleh salah seorang penjahat.

“Ada yang datang ke rumah waktu Bapaknya (Jeck) baru aja berangkat. Ini (anak) baru dua bulan. Bapaknya katanya kecelakaan. Jadi ini disuruh ikut,” tutur Tina (43), istri dari Bang Jeck.

Namun, Tina tak lantas percaya dengan hal tersebut.

Pasalnya, Jeck baru saja berangkat beberapa saat sebelum orang tersebut datang, sehingga ia merasa tak mungkin dalam waktu yang sangat singkat Jeck mengalami kecelakaan.

Ia pun segera menelepon Jeck untuk mengonfirmasi.

Benar saja, Jeck yang baru berangkat kerja dalam kondisi baik-baik saja.

Dari situ baru terungkap bahwa orang yang datang tersebut hendak menculik anak dan istri dari Jeck untuk mengusik keberadaan Jeck.

Dihujani 12 peluru

Tak hanya keluarga, Jeck juga sempat secara langsung merasakan duka yang menjadi konsekuensi atas profesinya.

Pada tahun 2006, Jeck sempat ditugaskan menangkap komplotan perampok mesin ATM.

Baca juga: Cerita Bang Jack Membuat Akun YouTube Jacklyn Choppers, Dokumentasi Pekerjaan hingga Klarifikasi Hoaks

“Beberapa itu sudah ditangkap, tapi beberapa masih kabur ke Lampung. Kita kejar ke Lampung, lalu ternyata pelaku ke Bandung, ya kita kejar ke Bandung,” tuturnya.

Hanya berbekal dua jam waktu istirahat, Jeck dan rekan-rekannya yang baru tiba di Lampung segera berangkat ke Bandung untuk mengejar sang perampok.

Ia mendapat informasi bahwa pelaku berada di salah satu pasar tradisional di Kota Bandung.

Saat baru tiba, beberapa anggota kepolisian yang telah terlebih dahulu berada di lokasi mengingatkan Jeck bahwa pelaku membawa senjata api, sehingga harus ekstra hati-hati.

“Pas di dalam situ dibilang hati-hati. Ternyata, pelaku selain punya senjata (api) juga punya granat,” ujar Jeck.

Dengan informasi yang ia dapatkan, Jeck segera masuk untuk menangkap sang pelaku.

Tak lama setelah masuk, Jeck berhadapan langsung dengan pelaku yang sejak lama telah ia incar. Pelaku segera mengeluarkan senjata api miliknya dan menembak berkali-kali ke arah Jeck.

Jeck masih ingat betul peristiwa penembakan tersebut.

Pasalnya, Jeck tidak pingsan usai dihujani 12 peluru di tubuhnya. Padahal, Jeck tidak sedang mengenakan rompi antipeluru.

“Waktu ketembak itu kerasa, enggak pingsan. Ketembak 12 peluru,” ujar Jeck.

Jeck segera dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Sembilan peluru berhasil dikeluarkan dari tubuhnya.

Namun, tiga lainnya hingga kini masih berada di dalam tubuh Jeck.

“Tiga masih ada nih. Buat kenang-kenangan,” candanya.

Tak betah saat pindah posisi

Jeck sempat ditawari pindah dari posisinya di Jatanras usai tragedi penembakannya tersebut.

Ia pun sempat bertugas di kantor untuk beberapa bulan.

“Enggak nyampe enam bulan, empat bulanan kayaknya, karena langsung dipindah ke serse lagi,” tuturnya.

Jeck mengaku tidak betah ketika harus menjalani rutinitas di kantor. Ia mengaku lebih kerasan mengungkap kejahatan dan menangkap penjahat langsung dari jalanan.

“Waktu itu ya malah nonton patroli, nonton berita gitu, enggak betah,” ujarnya.

Sejak saat itu, Jeck kembali ke zona nyamannya di Jatanras dan menyatakan tak ingin lagi dipindah.

Ketika ditawarkan untuk pindah ke lokasi ataupun unit lain dengan alasan keamanan, Jeck selalu menolak.

“Jangan pindah. Kalau pindah itu artinya polisi kalah sama penjahat. Enggak boleh kalah!” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com