Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi Muhamad-Sara di Debat Kandidat, Janjikan Lapangan Sepak Bola hingga Singgung Kinerja Petahana

Kompas.com - 23/11/2020, 09:56 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com – Pasangan calon wali kota dan wakil wali kota nomor urut satu, MuhamadRahayu Saraswati Djojohadikusumo menyampaikan visi misi dan sejumlah janji kampanye dalam debat perdana kandidat Pilkada Tangerang Selatan 2020.

Tak hanya itu, pasangan mantan sekretaris daerah Kota Tangerang Selatan dan keponakan Prabowo Subianto ini menyinggung sejumlah permasalahan, mulai dari birokarasi pelayanan di pemerintahan hingga lingkungan hidup yang ada di Tangerang Selatan.

Berikut poin-poin yang disampaikan Muhamad–Sara dalam debat kandidat bertema “Mewujudkan Masyarakat Tangsel yang Sehat, Berkarakter, Maju dan Sejahtera” yang berlangsung pada Minggu (22/11/2020).

1. Bangun lapangan bola per kelurahan untuk olahraga hingga hajatan

Muhamad mengaku bahwa dia dan Sara berencana untuk membangun satu lapangan sepak bola berstandar nasional di setiap kelurahan yang ada di Tangerang Selatan jika terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Tujuannya adalah untuk meningkatkan kreativitas dan juga kesehatan generasi muda yang ada di Tangerang Selatan dan sekitarnya.

Baca juga: Debat Pilkada Tangsel, Muhamad Janji Bangun Satu Lapangan Bola Berstandar Nasional di Tiap Kelurahan

"Kami akan membangun satu lapangan sepak bola, satu kelurahan. Artinya kami di sini bagaimana kesehatan masyarakat kita jaga dan anak muda kita turut beraktivitas," kata Muhamad dalam debat publik perdana yang digelar KPU Kota Tangerang Selatan, Minggu.

Muhamad mengatakan, pihaknya akan menjalin kerja sama dengan pengembang dalam hal penyediaan lahan untuk pembangunan lapangan sepak bola yang rencananya dibangun di setiap keluarahan yang ada di Tangerang Selatan.

"Mengingat di Tangsel ada uang, lahannya tidak ada," lanjutnya.

Untuk wilayah kelurahan yang telah memiliki lapangan sepak bola, maka Pemerintah Kota dibawah kepemimpinan Muhamad-Sara bakal merevitalisasi agar sesuai standar nasional.

"Yang sudah ada kita akan perbaiki, kita akan bangun sesuai standar dan memenuhi standar. Bila tidak memungkinkan lapangan sepak bola, kami akan membangun lapangan sepak bola mini soccer artinya tidak harus lapangan sepak bola standar nasional," ujar Muhamad.

Di samping itu, lanjut Muhamad, lapangan sepak bola yang akan dibangun juga bisa dimanfaatkan warga yang ingin menggelar acara seperti resepsi pernikahan atau hajatan dan acara kreativitas lainnya.

"Bukan sepak bola saja, lapangan bola di Tangsel bisa digunakan untuk (hal lain), karena lahan sudah sangat susah, bapak ibu untuk hajatan," ujarnya.

2. Prioritaskan akses permodalan untuk "single mother" dan pembangunan SLB

Sementara itu, calon wakil wali kota Tangerang Selatan Sara menyebut memiliki program yang memprioritaskan para para single mother atau perempuan yang menjadi tulang punggung keluarga untuk bisa lebih mudah mendapatkan akses permodalan.

Baca juga: Debat Pilkada Tangsel, Sara Janji Prioritaskan Single Mother dalam Askes Permodalan

Sara mengatakan, pemberian akses permodalan itu perlu dilakukan karena pentingnya partisipasi perempuan, khususnya para ibu yang harus menghidupi keluarganya.

"Memberikan ruang untuk berpartisipasi dalam pembangunan, maka dalam pemberian akses permodalan akan diberikan prioritas untuk single mother atau perempuan yang menjadi mencari nafkah utama," ujar Sara dalam debat Pilkada Tangsel yang disiarkan KompasTV, Minggu.

Selain itu, isu pembangunan dan kesetaraan yang disorotinya juga menyasar pada orang-orang berkebutuhan khusus atau penyandang disabilitas.

Keponakan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto itu mengatakan, Kota Tangerang Selatan saat ini merupakan satu-satunya kota di Provinsi Banten yang tidak memiliki sekolah disabilitas.

"Tangsel menjadi satu-satunya kota kabupaten dalam Banten yang belum memiliki sekolah anak berkebutuhan khusus," kata dia.

Sara pun berjanji akan memberikan prioritas untuk pembangunan sekolah luar biasa untuk para disabilitas apabila tepilih sebagai wakil wali kota Tangerang Selatan.

"Ini harus jadi prioritas," ujar Sara.

3. Singgung keberagaman ras, suku dan agama

Selain menyoroti masalah kesetaraan, pasangan Muhamad–Sara juga menyinggung keberagaman ras, suku dan agama yang ada di Tangerang Selatan. Pasangan calon tersebut menyebut bahwa Tangerang selatan merupakan miniatur Indonesia.

Baca juga: Muhamad-Saraswati dalam Debat Pilkada: Tangsel Bukan Hanya Miniatur Indonesia, tapi Juga Dunia

Muhamad mengatakan, dia dan pasangannya berjanji akan menjaga keberagaman masyarakat dan mencegah terjadinya konflik dalam menjalan pemerintah di kota Tangerang Selatan nantinya.

“Kami dalam melayani dan melaksanakan tidak akan membeda-bedakan antara warga dengan berbagai macam suku, agama, dan budaya,” ujar Muhamad

Muhamad juga berharap agar masyarakat bisa saling menghormati berbeda satu sama lain guna menghindari terjadi konflik.

"Tangsel untuk semua, tidak boleh ada konflik, di mana bumi berpijak di situ langit dijunjung. Tangsel bukan hanya miniatur Indonesia, tapi juga miniatur dunia, seluruh suku bangsa dan dunia ada di Tangsel," ungkapnya.

Untuk itu, kata Muhamad, pihaknya membawa slogan “Tangsel untuk Semua” demi menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

"Kami ingin mewujudkan Kota Tangsel yang aman dan nyaman dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dan juga dibingkai oleh negara persatuan Indonesia dalam Tangsel untuk semua,” kata dia.

Sementara itu, calon wakil wali kota Sara mengatakan bahwa keberagaman di Tangsel sangat rentan dengan hadirnya ketimpangan sosial dan konflik.

Untuk itu, perlu adanya pemerintahan yang dapat menyatukan keberagam masyarakat di Tangsel. Caranya, dengan menghadirkan pemerintahan yang transparan, akuntabel dan berpihak pada msayarakat seperti yang akan dilakukan dia dan pasangannya.

“Kami yakin jika warga yang beragam ini dapat bersatu asal kita bisa mewujudkan Tangsel yang 'T' pemerintahannya yang transparan, accountable pemimpinnya, yang 'N' nyata pengabdiannya,” kata dia.

4. Kritik pelayanan perizinan yang berbelit

Dalam debat yang berlangsung kemarin, Muhamad menyinggung soal rumitnya birokrasi perizinan yang di Tangerang Selatan di bawah kepemimpinan Wali Kota Airin Rachmi Diany dan wakilnya Benyamin Davnie.

Muhamad mengatakan bahwa pelayanan perizinan yang seharusnya diatur atau difokuskan menjadi satu pintu justru terasa seperti di banyak pintu dan banyak atap.

Baca juga: Disindir Muhamad Urus Izin di Tangsel Banyak Pintu, Ini Reaksi Benyamin dalam Debat Pilkada

"Pelayanan satu pintu satu atap, tapi ternyata banyak pintu banyak atap dan ternyata banyak tempat-tempat yang lain yang tidak jelas pelayanannya," ujar Muhamad dalam debat Pilkada Tangsel disiarkan KompasTV, Minggu.

Tidak hanya itu, Mantan Sekda Tangerang Selatan ini menilai permasalahan pelayanan yang disorotinya terjadi karena Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Pemerintah Kota kurang terdidik.

"SDM jadi satu hambatan, masih banyak yang belum kita didik, belum banyak kita berikan pelayanan yang sangat maksimal," kata dia.

Untuk itu, kata Muhamad, pasangan Muhamad-Sara akan menghadirkan pelayanan satu pintu di Tangerang Selatan sekaligus mengratiskan biaya untuk pelayanan perizinan.

Dia berharap dengan terwujudnya pelayanan satu pintu, akan ada banyak investor yang bisa datang dan berinvestasi di Kota Tangerang Selatan.

"Yang penting adalah cepat tepat dan maksimal kepada masyarakat sehingga investasi yang kami harapkan dapat ke tangsel karena kami sangat membutuhkan kerjasama yang akan datang ke tangsel tapi terkendala dengan perizinan yang sangat berbelit-belit," kata Muhamad.

5. Pertanyakan nasib TPA Cipeucang yang overload

Tak hanya soal pelayanan perizinan, Muhamad juga menyinggung permasalahan sampah di Tangerang Selatan yang tampaknya sulit diatasi oleh pemerintah kota.

Dia pun mempertanyakan nasib Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipeucang yang kini sudah melebihi kapasitas dan sudah tidak layak.

“Bagimana sekarang yang sampah yang ada di Cipeucang ini, mau bagaimana?” kata Muhamad ketika memberikan pertanyaan kepada Benyamin dalam debat kandidat.

Baca juga: Tanya ke Petahana dalam Debat, Muhamad: Sampah Overload di TPA Cipeucang Ini Mau Bagaimana?

Sementara itu, Sara mengaku bahwa pihaknya sudah memiliki investor untuk membangun dua pabrik pengolahan limbah.

Pabrik limbah tersebut diharapkan bisa mengatasi permasalahan sampah termasuk juga polusi udara di Tangerang Selatan yang dinilai Sara lebih buruk dari DKI Jakarta.

"Masalah sampah ini luar biasa di Tangsel. Tingkat polusi udara di Tangsel juga lebih tinggi dari DKI Jakarta. Kita juga akan menghadirkan, bukan hanya satu, tapi dua pabrik pengolahan limbah," kata Sara.

Sara menegaskan bahwa biaya pembangunan pabrik pengolahan tersebut akan dikeluarkan oleh investor dan tidak akan menggunakan APBD Kota Tangerang Selatan.

"Kami juga dengan investor yang tidak membutuhkan Rp 1 pun dari APBD. Mereka siap mendirikan pengolahan limbah sampai dengan mau itu dijadikan produk bangunan atau jalan sebagai alternatif aspal di Tangsel," ujar Sara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com