Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang Positif Covid-19

Kompas.com - 23/11/2020, 10:59 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengungkapkan Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan dan Wakapolsek Metro Tanah Abang Kompol Sri Wahyudi positif terjangkit virus COVID-19.

"Mudah-mudahan Lurah Petamburan bisa sembuh, demikian juga dengan Kapolsek Metro Tanah Abang Kompol Singgih dan Wakapolsek Metro Tanah Abang," ujar Fadil saat memantau kegiatan tetes cepat (rapid test) massal di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (22/11/2020), seperti dikutip Antara.

Fadil mengatakan, ketiganya kemungkinan tertular COVID-19 saat tengah melaksanakan tugas mengawal kegiatan masyarakat.

Baca juga: Sepekan Setelah Kerumunan Rizieq Shihab, Kasus Covid-19 di Jakarta Mulai Meningkat

Terkait temuan Satuan Tugas Penanganan COVID-19 mengenai klaster baru di Jakarta, Polda Metro Jaya mengadakan tes cepat massal di Petamburan.

Adapun klaster baru temuan satuan tugas, yakni klaster akad nikah di Petamburan, klaster Tebet, klaster Bandara Soekarno-Hatta dan klaster Megamendung.

"Untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-di wilayah DKI Jakarta, Polda Metro Jaya, Kodam Jaya bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tentunya yang diwakili oleh camat akan melakukan giat 3T; Testing, Tracing dan Treatment," ujar Fadil.

Rencananya, tes cepat massal diselenggarakan selama dua hari berturut-turut. Dalam satu harinya, tes cepat massal harus diikuti 1.000 warga Petamburan.

Lurah Petamburan Setiyanto sebelumnya dinyatakan positif Covid-19 saat hendak diperiksa oleh Polda Metro Jaya terkait keramaian di Petamburan.

Polda Metro Jaya telah memberlakukan protokol kesehatan yang lebih ketat dengan mewajibkan semua pihak yang akan diperiksa atau dimintai klarifikasi untuk menjalani tes usap antigen.

Adapun pemimpin FPI Rizieq Shihab disebut akan menjalani swab test secara mandiri.

Baca juga: Setelah Kerumunan, Pemprov DKI Kembali Disorot soal Baliho Rizieq Shihab

Kuasa Hukum FPI Aziz Yanuar menegaskan bahwa Rizieq Shihab sudah mempunyai tim sendiri untuk melakukan swab test atau tes usap Covid-19.

Oleh karena itu, ia meminta polisi beserta pemerintah provinsi DKI Jakarta tak perlu mengistimewakan Rizieq dengan menawari tes usap.

"Untuk swab dan lain-lain itu kami ada tim dari HILMI dan MER-C, jadi pemerintah tidak perlu repot dan mengistimewakan HRS (Rizieq) dan FPI," kata Aziz kepada Kompas.com, Senin (23/11/2020).

Kendati demikian, Aziz enggan mengungkapkan apakah Rizieq sudah menjalani tes usap atau belum.

Ia menyebut hal itu merupakan urusan pribadi, sehingga tak perlu dipublikasikan.

Baca juga: FPI: Rizieq Shihab Punya Tim untuk Swab Test, Tak Perlu Diistimewakan

Menurut dia, hasil tes swab untuk mendeteksi Covid-19 baru perlu diketahui oleh pihak lain jika memang Rizieq hendak melakukan kegiatan yang mensyaratkan bukti hasil tes swab. Misalnya saat bepergian dengan pesawat.

Aziz hanya memastikan bahwa Rizieq saat ini dalam kondisi sehat.

"Beliau sehat walafiat, bugar," katanya.

Lebih jauh Aziz menyarankan agar pihak kepolisian untuk fokus mengurus penularan Covid-19 di tahanan Mabes Polri.

Ia mengkhawatirkan kesehatan sejumlah simpatisan Rizieq yang saat ini ditahan di rutan Mabes Polri karena adanya sejumlah tahanan yang positif Covid-19.

"Sudah jelas ada Covid- 19 dan menyebar, kenapa sibuk dengan yang sehat dan bugar?" ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonor untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com