Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Metro Sebut Ada Klaster Covid-19 Dampak Kerumunan di Petamburan dan Tebet

Kompas.com - 23/11/2020, 11:16 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Fadil Imran menyebutkan adanya klaster Covid-19 di kawasan Petamburan, Jakarta Pusat, setelah terjadi keramaian di acara pernikahan putri pemimpin Front Pembela Islam Rizieq Shihab.

"Telah terjadi klaster baru penyebaran COVID-19 di Jakarta, yakni klaster akad nikah di Petamburan dan klaster Tebet," ujar Fadil di Jakarta, Minggu (22/11/2020), seperti dikutip Antara.

Fadil juga menyebutkan adanya klaster penyebaran Covid-19 juga terjadi di Bandara Soekarno Hatta dan juga klaster Mega Mendung, Bogor, Jawa Barat.

"Kami akan pastikan masyarakat yang terkonfirmasi positif bisa dilakukan 'tracing' kontak erat untuk memutus penyebaran dan memastikan mereka dapat perawatan memadai," kata dia.

Baca juga: PSBB Transisi Berakhir Hari Ini, Jakarta Catat Penambahan Kasus Positif Covid-19 Tertinggi

Tes cepat COVID-19 oleh TNI-Polri dilaksanakan di SDN Petamburan I Gang IV, hanya 500 meter dari Petamburan III atau markas FPI.

Seribu alat tes cepat disiapkan untuk memeriksa seluruh warga Kelurahan Petamburan. Hasil tes cepat tersebut masih dalam pengolahan Satgas COVID-19.

Sementara itu, Kasdam Jaya Brigjen Saleh menjelaskan tes cepat COVID-19 tersebut guna mengetahui seberapa besar dampak dari acara itu.

"Tindakan ini harus diambil sebagai dampak kerumunan," kata Saleh.

Aparat gabungan menjaga ketat di lokasi tes cepat dan menerapkan jaga jarak dalam pemeriksaan tersebut.

Baca juga: Kapolres Jakpus: Katanya Rizieq Shihab Mau Tes Swab Mandiri

Sejak dibuka pendaftaran pada pukul 16.00 WIB, baru ada lima orang menjalani tes cepat (rapid test). Padahal, ratusan warga tinggal di kawasan tersebut.

Warga tidak begitu antusias dengan kegiatan tes cepat yang dijalankan oleh aparat Polda Metro Jaya.

"Banyak warga yang nggak mau," kata Ketua RT 09/04 Petamburan, Hambali.

Kepolisian sebelumnya sudah menyambangi kediaman Rizieq. Polisi mengimbau Rizieq agar menjalani tes swab untuk memastikan apakah terinfeksi Covid-19 atau tidak.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto mengatakan, pihak Rizieq mengatakan akan menjalani tes swab secara mandiri.

“Katanya mereka mau melaksanakan ‘swab’ mandiri,” ujar Heru.

Heru mengatakan, saat itu Rizieq tidak dapat ditemui dengan alasan tengah istirahat dan tidak menerima tamu.

Sehingga, pihak kepolisian hanya mengimbau Rizieq lewat utusannya dari depan pagar rumah.

Heru memastikan Rizieq melakukan tes usap COVID-19 secara mandiri, tanpa fasilitas pemerintah.

Baca juga: Kapolsek dan Wakapolsek Tanah Abang Positif Covid-19

Satgas Covid-19 sebelumnya meminta masyarakat yang tinggal di sekitar wilayah Tebet dan Petamburan, Jakarta Selatan, serta Megamendung, Bogor, untuk segera melakukan tes Polymerase Chain Reaction (PCR).

Sebab, terdapat sejumlah kasus positif di wilayah tersebut.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sekaligus Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19, Doni Monardo mengimbau masyarakat di wilayah tersebut untuk segera mendaftarkan diri ke RT/RW di wilayahnya untuk mendapatkan tes PCR secara gratis.

“Kami telah menyebarkan rapid test swab antigen sebanyak 2.500 unit kepada Puskesmas yang wilayahnya berpotensi terjadi peningkatan kasus, seperti di DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat,” kata Doni.

Doni menambahkan, petugas RT/RW di Tebet, Petamburan, dan Megamendung dapat berkoordinasi dengan Puskesmas setempat agar masyarakatnya segera mendapatkan tes PCR gratis.

Selain itu, Doni juga menyarankan masyarakat yang berpartisipasi dalam penjemputan Habib Rizieq di Bandara Soekarno-Hatta untuk melakukan tes PCR.

“Kami memohon kesadaran seluruh masyarakat di sekitar wilayah Tebet, Petamburan dan Megamendung, serta mereka yang turut menjemput Habib Rizieq untuk melakukan tes PCR demi melindungi diri serta keluarga,” imbuh Doni.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com