JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Johnny Simanjuntak mendukung penuh usulan pembelajaran tatap muka.
Sebab, kata dia, tidak seluruh siswa bisa mengikui pembelajaran jarak jauh atau sekolah daring karena nyatanya masih ada murid yang tidak memiliki gadget, lingkungan sekitar yang kurang kondusif untuk sekolah online, hingga keterbatasan teknologi.
"Pasti ada kekurangan-kekurangannya, saya melihatnya begitu. Makanya muncul pemikiran supaya tatapp muka ini sudah harus mulai kita persiapkan sekarang," ucap Johnny kepada Kompas.com, Senin (23/11/2020).
Baca juga: Dukung Pembelajaran Tatap Muka, Anggota DPRD DKI Sebut Siswa Sekolah Mulai Jenuh
Dia menyebut pembelajaran tatap muka tetap dibutuhkan. Terlebih selama sekolah daring, pembelajaran masih belum maksimal.
Politis PDI-P ini berujar masih banyak keterbatasan terutama pada masyarakat menengah ke bawah, di antaranya kemampuan daya serap yang berbeda, kedisiplinan orangtua dalam mendampingi anak, serta kedisiplinan guru dalam memberikan perhatian kepada siswa masih terbatas.
Untuk itu dia menyarankan agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bisa mengambil kebijakan untuk menerapkan pembelajaran tatap muka. Kendati demikian, Pemprov DKI Jakarta juga harus memiliki kesiapan.
Baca juga: Dukung Pembelajaran Tatap Muka, Pimpinan DPRD DKI Dorong Pemprov Bagikan Masker
"Soal kesiapan saya pikir soal kemauan, political will juga dari Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Pendidikan DKI Jakarta. Sebenarnya sudah harus mulai mengantisipasi, sudah harus mulai persiapkan di Bulan Januari ini, mereka sudah harus buka sekolah," tutur Johnny.
Johnny menyebut, guru sekolah harus dilatih untuk menyosialisasikan protokol kesehatan kepada siswa.
Menurut dia, muatan untuk sosialisasi mengenai bahaya Covid-19 bisa menjadi salah satu pelajaran yang diberikan setiap hari.
"Ada semacam pelajaran kepada siswa apa yang dimaksud dengan 3M. siapa ini bagaimana ini siapa yang rentan, apa akibatnya orang-orang seperti apa. Jadi itu sudah harus mulai ditanamkan kepada siswa setiap hari," kata Johnny.
Selain itu, sekolah juga harus menyiapkan sarana untuk mengatasi Covid-19 seperti hand sanitizer, tempat cuci tangan, penyekat, hingga pengawasan terhadap pemakaian masker.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengatakan belum ada keputusan mengenai pembelajaran tatap muka di sekolah.
Menurut dia, Pemprov DKI Jakarta masih melakukan kajian lebih dalam terkait kondisi Ibu Kota saat ini.
"Dalam bulan Desember ini kami mengkaji lebih jauh di Jakarta karena kondisinya di tiap daerah beda-beda," ujar Anies.
Pada prinsipnya, lanjut Anies, Pemprov DKI Jakarta akan memberikan prioritas pada keselamatan anak-anak di masa pandemi Covid-19.
Dengan demikian, keputusan akan diambil setelah mempertimbangkan banyak aspek dan berkonsultasi dengan banyak ahli di bidang kesehatan.
"Kami akan konsultasi juga dengan ikatan-ikatan ahli di bidang kesehatan, di bidang pendidikan sehingga keputusan kita berdasarkan situasi di Jakarta," kata Anies.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.