Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Akan Minta Tes Kejiwaan Adik yang Bunuh dan Kubur Kakaknya di Kontrakan Depok

Kompas.com - 23/11/2020, 17:40 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kapolres Metro Depok Kombes Azis Andriansyah mengatakan, pihaknya bakal mengupayakan tes kejiwaan terhadap J, tersangka pembunuhan terhadap kakaknya D.

Setelah membunuh, J memendam mayatnya di bawah lantai rumah kontrakan di Sawangan, Depok.

"Tes kejiwaan itu kita sudah mulai mengarah ke sana. Kita lihat kestabilan dia memberikan keterangan. Bantuan psikologis sedang kita upayakan untuk membantu kita mengumpulkan alat bukti," ungkap Azis kepada wartawan, Senin (23/11/2020), usai menggelar pra-rekonstruksi kasus itu.

Baca juga: Polisi Gelar Prarekonstruksi Kasus Adik Bunuh dan Kubur Kakaknya di Kontrakan Depok

Pra-rekonstruksi ini digelar karena penyidik merasa curiga dengan pengakuan J soal motifnya membunuh korban.

D yang tinggal di kontrakan bersama J dibunuh menggunakan tabung gas elpiji ketika sedang tidur.

Polisi berpendapat, motif J membunuh D mencurigakan karena cukup sepele.

"Motifnya karena dia terhalang belum bisa nikah, karena kakaknya tidak memiliki pasangan. Tapi motif ini terlalu ringan jika hanya dengan motif tersebut dia membunuh kakaknya," jelas Azis.

Dengan 20-21 adegan yang diperankan J dalam pra-rekonstruksi, polisi belum menemukan fakta baru.

"Belum ada fakta baru. Dia (J) masih konsisten dengan keterangannya," ujarnya.

"Tersangka masih konsisten menyampaikan keterangan bahwa motifnya demikian, motif membunuh kakaknya karena sering cekcok," tambahnya.

Baca juga: Penyesalan Pembunuh yang Kubur Mayat Kakaknya di Kontrakan di Depok...

J sebelumnya mengakui bahwa abangnya ia bunuh karena didorong amarah. Ia menghabisi nyawa abangnya dengan menghajarnya menggunakan tabung gas elpiji hingga membekapnya dengan bantal.

Lalu, saat menggali ubin rumah untuk memendam mayat abangnya, J sengaja menyetel musik keras-keras supaya tak didengar tetangga.

"Kadang suka marah-marah enggak jelas, terus kadang kalau salah sedikit saja langsung membentak, langsung marah," ujar J.

Pelaku ditangkap polisi di kampungnya di kawasan Gunung Pongkor, Kabupaten Bogor, Kamis lalu, tak sampai 24 jam sejak jasad kakaknya di bawah lantai ditemukan oleh pemilik kontrakan yang curiga dengan ubin berwarna belang.

Ketika membongkar ubin dan menggali tanah, ditemukan jasad terkubur.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com