JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya yang baru, Irjen Pol Fadil Imran, menyebutkan pengamanan pilkada dan penanganan banjir menjadi tantangan besar yang harus dihadapinya.
Ia mengatakan hal itu saat mendatangi Markas Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta, di Cililitan, Jakarta Timur, Senin (23/11/2020).
"Ada pilkada, ada banjir. Kalau dikerjakan sendiri tidak mungkin, kita harus bersama-sama," kata Fadil kepada wartawan.
Fadil mengatakan, protokol kesehatan harus terus diterapkan. Jangan sampai ada kerumunan massa lagi, terlebih saat Pilkada Depok dan Tangerang Selatan berlangsung pada 9 Desember mendatang.
"Masyarakat kita masih banyak melanggar protokol kesehatan," kata dia.
Baca juga: Sambangi Anies, Kapolda Metro Siap Sinergi Tangani Covid-19
Karena itu, Polda Metro Jaya ingin bersinergi dengan TNI untuk menghadapi dua tantangan tersebut.
"Kami bisa hadapi dan selesai dengan baik. Ini yang akan kami sampaikan. Prinsipnya keselamatan masyarakat adalah hukum tertinggi," ucap dia.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman pun siap membantu Polda Metro Jaya.
"TNI dan Polri akan siap menghadapinya," kata Dudung.
Seperti diketahui, dua daerah di wilayah hukum Polda Metro Jaya, yakni Depok dan Tangerang Selatan, akan menggelar pilkada 2020.
Baca juga: Baru Dilantik, Kapolda Metro Jaya Sambangi Anies di Balai Kota
Pilkada Depok 2020 menjadi ajang tempur dua kandidat petahana yang memilih pisah ranjang untuk berebut kekuasaan.
Wali Kota Depok Mohammad Idris, kalangan nonpartai yang dekat dengan PKS, bakal berupaya menyongsong periode kedua kekuasaannya.
Ia berduet dengan kader PKS, Imam Budi Hartono yang telah dua periode duduk di DPRD Jawa Barat.
Sementara itu, Pradi Supriatna, wakil Idris saat ini di pemerintahan, akan berusaha mendepak mantan kompatriotnya itu lewat pilkada.
Ia akan berpasangan dengan Afifah Alia, kader perempuan PDI-P yang gagal lolos ke Senayan pada Pileg 2019.
Baca juga: Duel Seru Saling Sikut Wali Kota Depok dan Wakilnya di Debat Perdana Pilkada...