JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 50 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 di wilayah Tebet, Jakarta Selatan merupakan hasil tes laboratorium dari tes rutin warga di Tebet.
Sejauh ini, 50 orang yang terkonfirmasi positif Covid-10 diklaim bukan dampak dari kerumunan acara Maulid Nabi yang dihadiri pemimpin ormas Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
“50 (positif Covid-19) itu adalah hasil dari tes lab semua. Jadi warga misalnya, dia merasa enggak enak, akhirnya dia tes di lab. Sebenarnya tes rutin biasa aja,” kata Camat Tebet, Dyan Airlangga saat ditemui di Gelanggang Olahraga Remaja (GOR), Tebet, Jakarta Selatan, Senin (23/11/2020) sore.
Dyan mengatakan, 50 orang yang positif Covid-19 tersebut berdasarkan hasil tes acak warga yang merasa tak enak badan.
Adapun 50 orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 merupakan akumulasi kasus positif dari Senin (16/11/2029) hingga Kamis (19/11/2020), bukan hasil pengetesan karena Maulid Nabi.
“Yang 50 itu memang acak aja dari warga yang enggak enak badan atau dia habis jalan dari mana gitu,” ujar Dyan.
Data 50 orang yang disebutkan positif Covid-19 belum bisa dibuktikan secara valid dampak dari kerumunan acara yang dihadiri pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria tersebut.
Pihak Puskesmas Tebet setidaknya sudah menelusuri riwayat 17 orang positif Covid-19.
Dari 17 orang tersebut, tak ada satu pun yang mengaku pernah ikut Maulid Nabi di Tebet.
Baca juga: Wagub DKI: Acara Maulid Nabi di Tebet Berbeda, yang Hadir Banyak
Dari 17 orang tersebut, tak ada satu pun yang menyebutkan riwayat pernah ikut Maulid Nabi di Tebet yang sempat dihadiri oleh pimpinan Front Pembela Islam (FPI) dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria.
Data pihak puskesmas, dua orang terinfeksi karena riwayat perjalanan, lima orang karena klaster keluarga, empat orang dari klaster perkantoran.
Kemudian, satu orang memiliki riwayat kunjungan ke fasilitas kesehatan, satu orang riwayat penggunaan transportasi, dan empat orang tak diketahui riwayatnya.
Sementara itu, 33 orang lainnya masih dalam penelusuran Puskesmas Tebet.
Para pasien tak bisa dikonfirmasi lantaran alamat yang tak lengkap atau valid dan nomor telepon tak bisa dihubungi.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 telah menurunkan lebih dari 5.000 pelacak kontak di 10 provinsi prioritas untuk menelusuri penularan dan kontak erat dari individu yang positif Covid-19.
Baca juga: Setelah Kerumunan Maulid Nabi, Polda Metro Jaya Gelar Rapid Test di Tebet
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Muhammad Budi Hidayat mengatakan, pelacakan tersebut sebagai tindaklanjut dari sejumlah kejadian kerumunan massa di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat dalam dua pekan terakhir yang berisiko memunculkan klaster penularan baru Covid-19.
"Untuk mengantisipasi adanya lonjakan pasien akibat dari kegiatan tersebut, saat ini Kemenkes tengah melakukan pemantauan serta contact tracing di ketiga Kecamatan Petamburan, Kecamatan Tebet (DKI Jakarta) serta Kecamatan Megamendung (Kabupaten Bogor)," ujar Budi, dikutip dari siaran pers di laman resmi Kemenkes, Senin (23/11/2020).
Hasilnya, berdasarkan data yang dihimpun dari hasil pemeriksaan PCR di Labkesda per tanggal 21 November 2020, ditemukan total 50 orang terkonfirmasi positif di Tebet.
Sebelumnya, terjadi kerumunan di acara Maulid yang dihadiri Ariza dan Rizieq Shihab di Tebet, Jakarta Selatan, Jumat (13/11/2020).
Baca juga: 50 Orang Positif Covid-19 di Tebet, Belum Ada Data Dampak Kerumunan Acara Rizieq Shihab
Dilansir dari akun YouTube Front TV, Ariza menyampaikan pidato di hadapan keramaian jamaah perayaan Maulid.
"Mari membantu sesama yang membutuhkan, bersedekah kepada orang yang lemah dan membantu mereka yang membutuhkan," ujar dia, Jumat (13/11/2020).
Dalam video tersebut juga terlihat kerumunan orang dan tidak terlihat protokol kesehatan menjaga jarak.
Beberapa orang juga terlihat tidak menggunakan masker dalam peringatan Maulid Nabi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.