Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Peluru Bersarang di Tubuhnya, Jacklyn Choppers Tak Gentar Lawan Penjahat

Kompas.com - 24/11/2020, 09:29 WIB
Sonya Teresa Debora,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aiptu Jakaria atau yang lebih dikenal dengan sebutan Jacklyn Choppers, kian dikenal lewat kanal Youtube miliknya, yang mendokumentasikan aktivitasnya sebagai anggota Subdit IV Jatanras Polda Metro Jaya.

Namun, tak banyak yang tahu, pria yang akrab disapa Bang Jeck ini pernah menerima 12 peluru di tubuhnya ketika menghadapi penjahat.

Meski demikian, Jeck mengaku tidak kapok berurusan dengan penjahat.

"Hobi gue cuma satu, nangkap penjahat," ujar Jeck ketika ditemui Kompas.com, Kamis (19/11/2020).

Bercerita tentang selusin peluru yang pernah bersarang di tubuhnya, Jeck bercerita bahwa pada 2007 lalu, dia ditugaskan menangkap komplotan perampok mesin ATM yang beraksi di Jakarta.

Baca juga: Cerita Bang Jack Membuat Akun YouTube Jacklyn Choppers, Dokumentasi Pekerjaan hingga Klarifikasi Hoaks

Komplotan tersebut berhasil menggasak Rp 2,8 milyar uang dari mesin ATM.

Beberapa anggota komplotan berhasil ditangkap ketika berada di Jakarta.

Namun, beberapa lainnya berhasil kabur ke kota lain sehingga Jeck dan kawan-kawannya harus getol menyambangi kota-kota tempat pelarian anggota komplotan tersebut.

“Beberapa itu sudah ditangkap. Tapi beberapa masih kabur ke Lampung, kita kejar ke Lampung, lalu ternyata pelaku ke Bandung ya kita kejar ke Bandung,” tutur Jeck.

Berbekal informasi tersebut, Jeck dan rekan-rekannya yang baru mendapatkan dua jam istirahat segera berangkat ke Bandung.

Pihaknya bekerja sama dengan Polda Jawa Barat melakukan penangkapan terhadap tersangka.

Saat baru tiba, beberapa anggota kepolisian yang telah terlebih dahulu berada di lokasi mengingatkan Jeck bahwa pelaku membawa senjata api, sehingga harus ekstra hati-hati.

“Pas di dalam situ dibilang hati-hati. Ternyata, pelaku selain punya senjata (api) juga punya granat,” ujar Jeck.

Baca juga: Mengenal Jacklyn Choppers, Polisi yang Tak Jera Hidup Berdampingan dengan Bahaya...

Ternyata, pelaku berada di dalam sebuah mobil.

Jeck pun memutuskan untuk masuk ke mobil tersebut.

"Gue bilang ke yang lain (rekan-rekan polisi), kalau dalam hitungan lima gue enggak keluar, kalian serbu," kata dia.

Tanpa mengenakan rompi antipeluru, Jeck masuk ke mobil yang diduga milik pelaku.

Ketika ia masuk dan mencoba menangkap pelaku, Jeck dihadiahi tembakan dari senjata api pelaku.

"Waktu ketembak itu kerasa. Enggak pingsan. Ketembak 12 peluru,” ujar Jeck.

Ia kemudian membalas dengan dua buah tembakan yang langsung mengenai pelaku.

Pelaku tewas, nyawanya tak terselamatkan.

Jeck segera dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani operasi. Sembilan peluru berhasil dikeluarkan dari tubuhnya.

Namun, tiga lainnya hingga kini masih bersarang di tubuh Jeck.

“Tiga masih ada nih. Buat kenang-kenangan,” candanya.

Tak betah lama-lama istirahat

Akibat luka tembakan yang diterimanya, Jeck harus menjalani perawatan intensif selama kurang lebih satu bulan.

Bahkan tangannya yang terkena tembakan direkomendasikan untuk diamputasi oleh dokter.

"Ini tadinya mau diamputasi. Gue enggak mau," ujar Jeck.

Usai menjalani satu bulan perawatan, Jeck hendak dipindahkan ke rumah sakit lain guna menjalani perawatan lanjutan.

Baca juga: Tantangan Jacklyn Choppers Jadi Polisi, Diusir Tetangga hingga Keluarga Hampir Diculik

Tetapi Jeck mengaku sudah tidak betah menjalani perawatan di rumah sakit.

Imbasnya, ketika sedang dibawa oleh mobil ambulans milik rumah sakit. Jeck yang tak mau lagi dirawat memutuskan kabur ketika sedang berada di jalan tol.

"Pas di jalan tol itu gue turun, karena enggak mau, sudah enggak betah. Di belakang kan ada mobil anggota (kepolisian), ya sudah gue pindah ke situ, terus minta dibawa pulang," ujar Jeck sambil diselingi tawa.

Jeck kemudian diantar pulang dan menjalani perawatan di rumahnya.

Namun, baru satu minggu sejak kepulangannya dari rumah sakit, Jeck sudah kembali ke lapangan.

Pasalnya, ia menerima informasi tentang adanya kasus mutilasi di Jakarta Utara.

"Baru seminggu itu. Gue baca handphone, kok ada mutilasi ini di Jakarta Utara," tutur Jeck.

Merasa tak bisa tinggal diam, Jeck yang masih membutuhkan perawatan lebih lanjut bergabung bersama tim untuk menangkap pelaku.

"Ya sudah gabung lah itu. Padahal masih diperban," ucapnya.

Tak hanya itu, ketika menjalani perawatan di rumah, Jeck sempat kabur lewat jendela karena sudah tidak betah lama-lama di rumah.

Pascakasus penembakannya, Jeck sempat dipindahkan untuk bertugas di kantor polisi dan bukan di lapangan.

Ia menjalani posisi barunya selama kurang dari enam bulan.

"Enggak nyampe enam bulan, empat bulanan kayaknya, karena langsung dipindah ke serse lagi,” tuturnya.

Jeck mengaku tidak betah ketika harus menjalani rutinitas di kantor. Ia mengaku lebih kerasan mengungkap kejahatan dan menangkap penjahat langsung dari jalanan.

“Waktu itu ya malah nonton Patroli (program tayangan kriminal), nonton berita, gitu. Enggak betah,” ujarnya.

Ketika ditawari untuk pindah ke lokasi ataupun unit lain dengan alasan keamanan pun, Jeck selalu menolak.

“Jangan pindah. Kalau pindah itu artinya polisi kalah sama penjahat. Enggak boleh kalah!” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com