Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] FPI Sambangi Pangdam Jaya | Penempatan Millen Cyrus di Sel Khusus

Kompas.com - 26/11/2020, 06:29 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan Front Pembela Islam (FPI) pernah mengunjungi Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman pada pekan lalu atau sebelum TNI menggelar apel di Monas dan mencopot baliho Rizieq Shihab.

Berita tersebut menjadi berita paling banyak dibaca di Megapolitan Kompas.com sepanjang Rabu kemarin.

Berita lainnya yang populer adalah profil Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman hingga penempatan Millen Cyrus di sel khusus.

Berikut empat berita terpopuler Megapolitan Kompas.com sepanjang Rabu kemarin:

1. Perwakilan FPI Sambangi Kodam Jaya, Mayjen Dudung: Silaturahim Saja

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengaku tidak ada masalah dengan Front Pembela Islam (FPI).

Dudung mengaku sebelumnya pernah bertemu dengan pimpinan FPI DKI Jakarta.

Pertemuan itu digelar di Markas Kodam Jaya pada pekan lalu atau sebelum pihaknya menggelar apel di Monas.

Dalam pertemuan tersebut, Dudung mengaku mengajak FPI untuk menjaga keutuhan NKRI.

"Dengan FPI tidak ada masalah. Saya bahkan sudah bersilaturahim dengan Ketua FPI Jakarta," kata Dudung dalam video yang diterima Kompas.com.

"Yang dibahas ya cuma silaturahim saja, sebagai warga negara. Beliau juga belum tahu Pangdam Jaya yang baru," ucap Dudung.

Baca selengkapnya di sini.

2. Dudung Abdurachman, Loper Koran Jadi Jenderal

“Mbak, titip salam ya buat beliau, saya respect banget sama Pak Dudung, beliau ibarat Batman yang lawan Joker di Gotham City.”

Demikian tulis seorang teman yang jurnalis, Haryo Adjie Nogo Seno, kemarin di laman media sosial saya.

Siapa tak mengenal Panglima Kodam (Pangdam) Jaya Jayakarta Mayor Jenderal TNI Dudung Abdurachman hari-hari ini?

Ia yang sejak Jumat lalu segera jadi buah bibir masyarakat, trending di media sosial karena ketegasan sikapnya, menerima ratusan karangan bunga simpati dan dukungan kepada institusi yang dipimpinnya.

Berbagai kalangan juga melakukan kunjungan ke kantornya, Makodam Jaya, Cililitan.

Baru tiga bulan bertugas sebagai Panglima di Kodam Ibu Kota negara, dilantik pada 6 Agustus 2020, Jenderal asal tanah Pasundan ini sudah larut dalam lima peristiwa yang membutuhkan ketegasan sikapnya.

Dalam urutan waktu, kelima peristiwa itu: penyerangan yang dilakukan seratusan anggota TNI ke banyak fasilitas milik masyarakat di Ciracas pada 30 Agustus 2020; melarang orasi dalam ziarah para purnawirawan TNI ke Taman Makam Pahlawan Utama Kalibata pada 30 September 2020.

Baca selengkapnya di sini.

3. Rute LRT Strategis Diserahkan ke Swasta, F-PDIP: Anies Kerja untuk Pemprov atau Swasta?

Anggota DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyayangkan perubahan rute light rail transit ( LRT) yang diusulkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pasalnya, menurut Gilbert, perubahan rute yang diusulkan Anies justru merugikan Pemprov DKI Jakarta dan menguntungkan pihak swasta.

"Rute sehingga Pemprov DKI hanya dapat rute di pinggiran yang sepi penumpang, sedangkan swasta punya rute yang empuk ke tengah kota. Pertanyaan saya, Pak Anies ini kerja untuk Pemprov DKI atau untuk swasta?" kata Gilbert saat dihubungi melalui pesan teks, Rabu (25/11/2020).

Gilbert juga mengatakan, rute yang dibuat Anies tidak sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2018 dan sangat merugikan Pemprov DKI Jakarta.

Peraturan Perpres No. 55 tahun 2018 tentang Rencana Induk Transportasi Jabodetabek Tahun 2018-2029 tertuang penugasan Pemprov DKI untuk membangun LRT dengan panjang sekitar 100 kilometer.

Baca selengkapnya di sini

4. Akhirnya, Millen Cyrus Ditempatkan di Sel Khusus

Polisi akhirnya menempatkan tersangka kasus penyalahgunaan narkoba Millen Cyrus di sel khusus.

"Iya betul (Millen ditempatkan di sel khusus)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/11/2020).

Menurut Yusri, saat ini Millen berada di sel khusus dan terpisah dari tahanan lain.

Pihak kepolisian memutuskan hal tersebut sebab sebelumnya penempatan Millen di sel laki-laki menjadi polemik.

"Khusus sendiri enggak digabung sama pria wanita kami tempatkan di sel khusus ternyata kan dia bisa khusus biar enggak polemik. Ini keputusan kepolisian," ujar Yusri.

Baca selengkapnya di sini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com