Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

171.998 Siswa di Jakarta Tak Punya Gawai untuk Belajar Jarak Jauh

Kompas.com - 26/11/2020, 16:53 WIB
Singgih Wiryono,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 171.998 peserta didik di Jakarta tidak memiliki gawai untuk melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Hal itu diketahui berdasarkan data Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta pada September-Oktober 2020.

Tidak hanya peserta didik, 12.649 pendidik juga terdata tidak memiliki gawai untuk membuat bahan ajar dalam kegiatan PJJ.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, untuk mengatasi masalah tersebut, Pemprov DKI Jakarta membuat program kolaborasi sosial berskala besar (KSBB).

"Ini adalah bentuk gotong royong dalam aksi konkret sehingga muncul KSBB. Mengapa ini dilakukan? Supaya kepemilikan masalah ada di kita semua," kata Anies dalam keterangan tertulis, Kamis (26/11/2020).

Baca juga: Gotong Royong Bantu Siswa yang Kesulitan Saat Belajar Jarak Jauh

Anies mengatakan, program KSBB pendidikan ini dilatarbelakangi oleh kondisi pandemi yang membuat siswa terpaksa belajar melalui metode PJJ.

Namun, tidak bisa dipungkiri, tidak semua warga Jakarta memiliki infrastruktur fasilitas dan konektivitas untuk mengakses PJJ.

"Sebagian lagi memiliki perangkat, tapi konektivitas internetnya lemot. Bahkan ada yang fasilitas dan konektivitasnya tidak dapat mereka akses," kata Anies.

Oleh karena itu, muncul gagasan untuk berkolaborasi untuk memberikan gawai kepada peserta didik dan guru yang belum memiliki gawai untuk PJJ.

Dia mengatakan, terdapat dua tipe calon kolaborator, yaitu donatur yang memberikan langsung ke sekolah atau melalui perantara aggregator.

Baca juga: Proses Belajar Jarak Jauh di Indonesia Bermasalah, Apa Solusinya?

Untuk kriteria penerima bantuan gawai, yaitu peserta didik yang tidak memiliki gawai dan tenaga pendidik non-PNS yang tidak memiliki laptop atau komputer.

Paket bantuan gawai untuk peserta didik, yaitu tablet layak pakai atau smartphone, sedangkan untuk pendidik bisa diserahkan dan menjadi milik sekolah untuk dipinjamkan kepada pendidik berupa komputer layak pakai atau laptop layak pakai.

Untuk memberikan bantuan melalui program KSBB pendidikan, semua pihak bisa membuka laman corona.jakarta.go.id/ksbbpendidikan dan melanjutkan untuk memilih kategori bantuan yang akan diberikan.

Gawai yang terkumpul dari donatur saat ini berjumlah 1.208 gawai yang akan didistribusikan kepada penerima bantuan beserta Kartu Internet Belajar Jakarta berisi kuota internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com