Sembari dijemput, Agustinus berorasi dan mengeluarkan sumpah serapah.
Ia memang terkenal sering beraksi dengan membentangkan spanduk dan berorasi.
Pada 31 Januari 2013, Agustinus memanjat menara SUTET (saluran udara tegangan ekstra tinggi) di kawasan Senayan.
Saat itu, Agustinus bertahan selama empat hari di menara SUTET tersebut sebelum akhirnya diturunkan.
Agustinus juga pernah memanjat menara SUTT Plumpang, Jakarta Utara, pada 14 Agustus 2017 pukul 06.00 WIB.
Ia bertahan selama sembilan hari sebelum turun dibantu petugas dan dilarikan ke RSUD Koja karena fisiknya melemah.
Kala itu, aksi Agustinus benar-benar merepotkan lantaran objek yang ia panjat adalah objek vital nasional.
Proses evakuasi dilakukan hati-hati dan penuh perhitungan lantaran berkaitan dengan nyawa dan kebutuhan pasokan listrik.
Baca juga: Agustinus Woro Kembali Panjat Baliho, Kali Ini Tanpa Busana
Agustinus juga pernah memanjat menara sejenis di bilangan Senen, Jakarta Pusat.
Pria kelahiran Bajawa, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga pernah "nongkrong" di SUTT Senen selama tiga hari.
Tercatat dia pernah memanjat papan reklame dan baliho di Setiabudi, Gatot Subroto, Lebak Bulus, dan Kebon Jeruk.
Dalam menjalankan aksinya tersebut, Agustinus kerap menggunakan alasan yang berbeda-beda, mulai dari alasan sosial hingga politik.
Saat negosiasi, Agustinus kerap menyampaikan ingin bertemu dengan sejumlah tokoh, seperti pengacara bahkan Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Panjat Papan Reklame, Agustinus Minta Jokowi Datang
Dalam aksinya pun, Agustinus sempat nekat hanya menggunakan celana dalam.
Agustinus sempat dinyatakan mengidap gangguan jiwa berdasarkan assessment Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.