Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agustinus Woro, Sang Pemanjat Menara SUTET hingga Tiang Baliho di Jakarta

Kompas.com - 26/11/2020, 17:25 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fransiscus Agustinus Worowulli (51) berulang kali memanjat tiang baliho dan reklame di Jakarta.

Bagi Agustinus, selama tujuan aksi versinya belum tercapai, ia akan terus memanjat tiang baliho.

Sejumlah puncak tower baliho, reklame, bahkan menara saluran udara tegangan tinggi (SUTT) pernah ia gapai.

Senin (25/11/2020) siang, Agustinus terlihat tertidur pulas saat duduk di sebuah kursi halaman Markas Polsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Di meja, ada sepiring nasi yang sudah hampir bersih dan gelas kosong.

"Dia abis kami kasih makan, kecapekan abis manjat dia," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kebayoran Baru Kompol Suprasetyo saat ditemui di kantornya.

Baca juga: Agustinus Panjat Tower Baliho Lagi, Polisi Sebut Itu Upaya Cari Sensasi

Sebelum berada di Markas Polsek Kebayoran Baru, Agustinus memanjat baliho di Jalan Trunojoyo, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, di dekat Mabes Polri.

Tiang baliho yang dipanjat Agustinus adalah baliho bergambar Ketua Gerakan Pakai Masker, Sigit Pramono.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Sri Widodo saat itu meminta Agustinus turun. Lagi-lagi, aparat dibuat sibuk karena aksinya.

Agustinus membentangkan dua spanduk di tiang baliho. Satu spanduk memanjang ke bawah, sedangkan satu lainnya memanjang ke samping.

Agustinus juga mengibarkan bendera Merah Putih dan membawa satu spanduk kecil.

Satu unit bronto skylift milik Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan Jakarta Pusat (Sudin Gulkarmat Jakpus) harus dikerahkan untuk menjemput Agustinus.

Baca juga: Agustinus Woro Kembali Panjat Tiang Baliho, Kali Ini Setinggi 30 Meter

Sebanyak 13 personel gabungan dari Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat meluncur ke area dekat Markas Besar Polri.

Agustinus harus dibujuk dan diturunkan menggunakan unit bronto skylift.

Dua anggota pemadam kebakaran dan Kabagbinops Lantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali naik menjemput Agustinus.

Sembari dijemput, Agustinus berorasi dan mengeluarkan sumpah serapah.

Ia memang terkenal sering beraksi dengan membentangkan spanduk dan berorasi.

Berulang kali panjat SUTT hingga dianggap gila

Pada 31 Januari 2013, Agustinus memanjat menara SUTET (saluran udara tegangan ekstra tinggi) di kawasan Senayan.

Saat itu, Agustinus bertahan selama empat hari di menara SUTET tersebut sebelum akhirnya diturunkan.

Agustinus juga pernah memanjat menara SUTT Plumpang, Jakarta Utara, pada 14 Agustus 2017 pukul 06.00 WIB.

Ia bertahan selama sembilan hari sebelum turun dibantu petugas dan dilarikan ke RSUD Koja karena fisiknya melemah.

Kala itu, aksi Agustinus benar-benar merepotkan lantaran objek yang ia panjat adalah objek vital nasional.

Proses evakuasi dilakukan hati-hati dan penuh perhitungan lantaran berkaitan dengan nyawa dan kebutuhan pasokan listrik.

Baca juga: Agustinus Woro Kembali Panjat Baliho, Kali Ini Tanpa Busana

Agustinus juga pernah memanjat menara sejenis di bilangan Senen, Jakarta Pusat.

Pria kelahiran Bajawa, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga pernah "nongkrong" di SUTT Senen selama tiga hari. 

Tercatat dia pernah memanjat papan reklame dan baliho di Setiabudi, Gatot Subroto, Lebak Bulus, dan Kebon Jeruk.

Dalam menjalankan aksinya tersebut, Agustinus kerap menggunakan alasan yang berbeda-beda, mulai dari alasan sosial hingga politik.

Saat negosiasi, Agustinus kerap menyampaikan ingin bertemu dengan sejumlah tokoh, seperti pengacara bahkan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Panjat Papan Reklame, Agustinus Minta Jokowi Datang

Dalam aksinya pun, Agustinus sempat nekat hanya menggunakan celana dalam.

Agustinus sempat dinyatakan mengidap gangguan jiwa berdasarkan assessment Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.

Akan terus memanjat

"Selama visi dan misi belum terpenuhi, selagi saya mampu, saya masih akan lanjut," ujar Agustinus saat ditemui di Markas Polsek Kebayoran Baru.

Bagi Agustinus, memanjat menara SUTT serta tower baliho dan reklame adalah pilihan terbaik.

Ia sempat melakukan aksi bukan di ketinggian, tetapi Agustinus mengaku aksinya itu tak efektif.

"Saya ada mendatangi instansi langsung, saya bawa spanduk. Saya berhadapan dengan security, itu repot. Di Istana Negara pernah, di Mabes Polri pernah," tambah Agustinus.

Baca juga: Pria yang Panjat Rambu di Jalan Sudirman Sudah Diamankan, Ini Pengakuannya

Menurut Agustinus, tuntutannya akan lebih mudah berhasil dipenuhi jika beraksi di atas menara SUTT, tower baliho dan reklame, dibandingkan jika harus datang ke instansi yang dituju.

Aksinya pun terus menarik perhatian orang-orang. Tak jarang, ada orang datang untuk melihat aksi Agustinus memanjat.

Sampai kapan Agustinus akan memanjat? Mungkin hanya Agustinus dan Tuhan yang punya jawabannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com