Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tangsel Disebut Torehkan Sejumlah Penghargaan, PSI: Itu Kulit Luarnya Saja...

Kompas.com - 26/11/2020, 21:18 WIB
Tria Sutrisna,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Fraksi PSI DPRD Tangerang Selatan menanggapi pernyataan Wali Kota Airin yang menyebut Tangerang Selatan menorehkan banyak penghargaan selama 12 tahun berdiri.

Ketua Fraksi PSI DPRD Tangerang Selatan Ferdiansyah mengatakan, banyak permasalahan dan pekerjaan rumah yang belum terselesaikan di Tangerang Selatan di balik penghargaan yang telah didapat.

"Terkadang, penghargaan-penghargaan yang diraih, yang didapat dari berbagai pihak itu hanya karena melihat dari kulit luarnya saja," ujar Ferdiansyah kepada Kompas.com, Kamis (26/11/2020).

Baca juga: UPDATE 26 November: Ada 2.481 Kasus Positif Covid-19 di Tangsel, Terbanyak di Pamulang Barat

Menurut Ferdiansyah, banyak pihak yang tidak tahu mengetahui situasi dan kondisi Kota Tangerang Selatan yang sebenarnya ketika memberikan penghargaan.

Dia mencontohkan, predikat kota layak anak yang dinobatkan kepada Tangerang Selatan. Namun, pada kenyataannya terdapat sejumlah kasus kekerasan terhadap anak-anak yang terjadi di Tangerang.

"Pada 2019, ada seorang anak berkebutuhan khusus yang dipasung oleh orangtuanya dan meninggal karena rumahnya terbakar," ungkap dia.

Di samping itu, PSI juga menyoroti masalah ketimpangan sosial di wilayah Tangerang Selatan yang terjadi seiring dengan maraknya pembangunan oleh pengembang swasta.

Baca juga: Rumah Sakit Hampir Penuh, Dinkes Tangsel Rujuk Pasien Covid-19 ke Wilayah Tetangga

"Kita bisa lihat ketimpangan sosial antara Tangerang Selatan bagian barat yang melingkupi kawasan BSD Serpong dan Alam Sutera," kata Ferdiansyah.

Kondisi serupa, kata Ferdiansyah, juga terjadi di Tangerang Selatan wilayah Timur, yakni kawasan Bintaro yang juga dikelola oleh pengembang swasta.

Permasalahan lain yang juga menjadi catatan PSI adalah persampahan yang belum ada solusi konkret dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan saat ini.

Menurut Ferdiansyah, penumpukan kerap terjadi di berbagai titik dan semakin banyaknya tempat pembuangan sampah liar.

"Jika diuraikan satu per satu banyak PR yang harus diselesaikan oleh Airin dalam sisa masa jabatannya," ungkap dia.

 

Diberitakan sebelumnya, Airin mengemukakan bahwa perkembangan pembangunan kota Tangsel selama 12 tahun berdiri cukup membanggakan dan menorehkan prestasi.

Dia mengatakan, Tangsel telah melewati dan menyesuaikan berbagai persoalan dan hambatan yang dialami sejak didirikan pada 12 tahun silam.

"Bukan hanya telah berhasil melewati itu semua. Tapi justru disepanjang perjalanannya mampu menorehkan berbagai prestasi yang membanggakan selama perjalanan pembangunan Kota Tangsel," ujar Airin dalam Rapat Paripurna di DPRD Tangsel, Kamis (26/11/2020).

Menurut Airin, hal tersebut ditunjukkan dengan adanya tren peningkatan dalam hal indeks pembangunan manusia dan laju pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, angka harapan hidup, pendapatan per kapita, dan kemampuan daya beli, serta angka harapan lama bersekolah juga terus mengalami peningkatan.

Di samping itu, Airin mengklaim bahwa anggaran pendapatan belanja dan daerah (APBD) kota Tangsel juga terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Kerja sama, kerja keras dan kerja cerdas kita selama ini, telah membawakan berbagai hal untuk menyelesaikan persoalan, permasalahan, prestasi di tingkat provinsi dan nasional," kata Airin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Pengeroyokan Preman oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus Mencekam, Warga Ketakutan

Megapolitan
'Update' Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

"Update" Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Halim Utama, Total 9 Mobil Terlibat

Megapolitan
Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Oknum TNI Diduga Keroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus, Warga: Itu Darahnya Masih Ada

Megapolitan
Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Polda, Polri, dan Kejati Tak Bacakan Jawaban Gugatan MAKI Terkait Desakan Tahan Firli Bahuri

Megapolitan
Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Oknum TNI Aniaya 4 Warga Sipil di Depan Mapolres Jakpus

Megapolitan
Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian 'THR Lebaran' untuk Warga Terdampak Bencana

Ketua DPRD Kota Bogor Dorong Pemberian "THR Lebaran" untuk Warga Terdampak Bencana

Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Dua Karyawan SPBU Karawang Diperiksa dalam Kasus Bensin Dicampur Air di Bekasi

Megapolitan
Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Soal Urgensi Beli Moge Listrik untuk Pejabat, Dishub DKI: Targetnya Menekan Polusi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di DKI Jakarta Hari Ini, 28 Maret 2024

Megapolitan
Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Gagal Rekonstruksi karena Sakit, Gathan Saleh Dibawa ke Dokter

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com