Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

HUT ke-12 Tangsel, Putri Ma'ruf Amin: Banyak PR yang Belum Tuntas...

Kompas.com - 27/11/2020, 04:30 WIB
Tria Sutrisna,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Calon Wali Kota Tangerang Selatan nomor urut dua, Siti Nur Azizah memberikan sejumlah catatan permasalahan yang perlu diselesaikan di Tangerang Selatan.

Hal tersebut disampaikan Azizah bersamaan dengan momentum perayaan hari ulang tahun (HUT) Ke-12 Kota Tangerang Selatan.

"Masih banyak pekerjaan rumah Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang belum selesai di usianya yang ke 12 ini," ujar Azizah kepada Kompas.com, Kamis (26/11/2020).

Salah satunya adalah masalah di bidang kesehatan yang pelayanannya dinilai belum maksimal.

Bahkan, lanjut Azizah, satu-satunya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Tangerang Selatan justru turun kelas dari sebelumnya berada di tingkat C menjadi D.

Baca juga: Tangsel Disebut Torehkan Sejumlah Penghargaan, PSI: Itu Kulit Luarnya Saja... 

"Sistem kesehatan di Tangerang Selatan belum bisa memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat yang saat ini sedang dalam ancaman pandemi," ungkapnya.

Selain itu ada masalah penumpukan sampah dan tempat pembuangan akhir (TPA) dianggap telah menggangu masyarakat di Tangerang Selatan.

Upaya penyelesaian yang dilakukan oleh pemerintah kota pun tidak melibatkan masyarakat yang setiap hari harus berhadapan sampah.

"TPA menjadi sumber penyakit dan mengganggu lingkungan. Selama ini, persoalan TPA diselesaikan secara top-down dan tidak melibatkan masyarakat yang setiap hari berhadapan dengan sampah," kata Azizah.

Baca juga: Kasus Meningkat, Ruang ICU Khusus Pasien Covid-19 di Tangsel Penuh 

Persoalan yang juga dicatatkan Azizah adalah ketersediaan air bersih. Selama 12 tahun berdiri, Tangerang Selatan belum memiliki PDAM yang dikelola sendiri Pemerintah Kota.

Di samping itu, Aizah juga menyoroti masalah infrastruktur kota Tangerang Selatan yang dianggap berantakan dan akhirnya berimbas pada kemacetan lalu lintas.

"Kondisi ini membuat Tangerang Selatan masih jauh dari cukup untuk menjadi tempat tinggal yang nyaman untuk warganya," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com