Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Dugaan Pengerukan Saluran Air Sebabkan Kebakaran di Setiabudi

Kompas.com - 27/11/2020, 15:31 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mendalami pengerukan saluran air yang diduga menyebabkan rumah roboh dan menimbulkan kebakaran di Jalan Batu Raya, Gang Batu Virus, RT 005 RW 007, Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan.

Kapolsek Metro Setiabudi AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan, saat ini Polsek Setiabudi masih meminta keterangan saksi korban terkait kronologi kebakaran.

“Jadi memang ada pengerukan saluran untuk antisipasi banjir. Namun apakah itu penyebabnya atau bukan masih didalami,” kata Yogen saat dikonfirmasi, Jumat (27/11/2020) siang.

Yogen menyebutkan, robohnya rumah bisa memiliki sejumlah penyebab, seperti dugaan adanya pengerukan saluran air atau bangunan yang tak sesuai dengan izin mendirikan bangunan (IMB).

Baca juga: Kebakaran di Setiabudi, 158 Orang Diungsikan ke Dua Lokasi Penampungan

Menurut Yogen, Polsek Setiabudi sementara belum menggelar pemeriksaan resmi.

“Pemilik indekos yang (rumahnya) pertama roboh yang akan kami minta keterangan resmi juga belum hadir ke kantor. Nanti kalau sudah resmi akan saya infokan lagi ya,” kata Yogen.

Kini polisi telah memasang garis polisi di lokasi kebakaran.

Kebakaran terjadi di permukiman padat penduduk di Menteng Atas, Setiabudi, pada Jumat sekitar pukul 00.45 WIB.

Penyebab awal api diduga berasal dari runtuhan bangunan yang menimpa kabel listrik.

“Di permukiman warga RT 005 RW 007, Menteng Atas, Setiabudi, lagi ada proyek pengerjaan perbaikan saluran. Tapi, penggalian salurannya terlalu mepet ke rumah warga hingga pondasi salah satu rumah kos tergerus,” kata Benediktus Suyoto, pemilik rumah kos yang ambruk saat dikonfirmasi.

Awalnya, pukul 17.00 WIB, rumah indekos sudah terlihat miring. Sekitar pukul 19.00 WIB, terdengar suara tembok retak.

“Sekitar pukul 00.40-an tuh rumah ambruk. Material bangunan menimpa kabel listrik hingga timbul percikan api,” lanjut Benediktus.

Baca juga: Rumah Roboh Timpa Kabel Listrik Picu 20 Rumah Terbakar di Setiabudi

Kemudian, api menyambar barang yang mudah terbakar lalu membesar.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan (Sudin Gulkarmat Jaksel) Helbert Plider Luan Gaol mengatakan, bangunan yang runtuh tersebut menyebabkan hubungan arus pendek listrik.

Api kemudian membesar.

Sebanyak 10 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api.

Unit-unit yang dikerahkan berasal dari Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan dan Sudin Gulkarmat Jakarta Timur.

“Kesulitan hanya akses dan material galian menuju titik api. Sumber air dekat,” ujar Helbert saat dikonfirmasi.

Ada 23 rumah yang terbakar akibat peristiwa itu. Api dipastikan padam sekitar pukul 05.53 WIB. Tak ada korban jiwa dari kebakaran ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com