TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Satuan Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Tangerang Selatan menduga, lonjakan kasus Covid-19 di Tangsel karena kerumunan beberapa waktu belakangan.
"Ya kalau dilihat lonjakan ini terjadi karena satu kerumunan ya terutamanya," ujar
Koordinator Bidang Penanganan Satgas Covid-19 Tangerang Selatan Suhara Manulang, Minggu (29/11/2020).
"Kerumuman itu ya pasti akan terjadi penularan-penularan. Nah kemudian juga ada beberapa kejadian (kerumunan) di Jakarta," ucap dia.
Baca juga: Tangsel Catat Penambahan 174 Kasus Positif Covid-19, Tertinggi Selama Pandemi
Menurut Suhara, imbas dari kerumunan yang terjadi kini mulai terlihat dengan adanya lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan pasien yang menjalani perawatan.
"Ya kita lihat masa inkubasi saja. 14 hari itu biasanya terjadi lonjakan kan," ujar dia.
Untuk itu, dia mengimbau kepada warga serta para tokoh untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, termasuk mengurangi kegiatan yang menimbulkan kerumuman dan rawan terjadi penularan Covid-19.
"Kami bukan garda terdepan sebetulnya, kami garda terbelakang. Garda terdepan itu bapak ibu semua, termasuk tokoh-tokoh masyarakat. Ya tolong ini protokol kesehatan ini dilakukan gitu," tutur dia.
Kasus positif Covid-19 di Tangerang Selatan kembali melonjak dengan penambahan 174 kasus baru pada Minggu (29/11/2020).
Penambahan angka kasus positif harian yang dicatatkan pada Minggu hari ini merupakan yang tertinggi di Tangsel selama pandemi Covid-19.
Baca juga: Ingatkan Bahaya Covid-19 kepada Pimpinan Ponpes, Bupati Sumedang: Vaksinnya Belum Ada
Dengan penambahan yang dicatatkan pada hari ini, kasus Covid-19 di Tangerang Selatan sudah menembus angka 2.798 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 2.371 pasien di antaranya dinyatakan sudah sembuh.
Sementara itu, angka kematian akibat Covid-19 bertambah satu, sehingga total keseluruhannya menjadi 115 kasus.
Sampai saat ini, terdapat 312 pasien positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan maupun isolasi mandiri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.