JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak tujuh pejabat di lingkungan Pemprov DKI diperiksa Inspektorat Pemprov DKI terkait dugaan adanya peran mereka dalam memfasilitasi kerumunan massa pemimpin FPI, Rizieq Shihab di Petamburan, Jakarta Pusat pada 14 November 2020. Dua dari tujuh orang itu dijatuhi sanksi pencopotan jabatan.
Berita tersebut menjadi berita paling banyak dibaca di ruberik megapolitan Kompas.com sepanjang hari Minggu (29/11/2020) kemarin.
Berita lainnya yang populer adalah Dirut RS Ummi Bogor dilaporkan ke polisi berkaitan dengan tes swab Rizieq Shihab hingga Wagub DKI dinyatakan positif Covid-19.
Berikut empat berita terpopuler di rubrik megapolitan Kompas.com sepanjang hari Minggu kemarin:
Kerumunan massa simpatisan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab di Petamburan pada 14 November lalu terus berbuntut panjang.
Yang terbaru, sebanyak tujuh pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta diperiksa oleh Inspektorat. Dua dari mereka kemudian dicopot dari jabatannya.
Penjabat Sekretaris Daerah Pemprov DKI Sri Haryati mengungkapkan, pemeriksaan oleh Inspektorat itu dilakukan berdasarkan instruksi Gubernur Anies Baswedan pada 23 November lalu. Anies menginstruksikan Inspektorat untuk melakukan pemeriksaan karena adanya dugaan potensi pelanggaran terhadap arahan Gubernur pada jajaran wilayah.
Inspektorat langsung melakukan pemeriksaan kepada tujuh pejabat di lingkungan Pemprov DKI.
Baca selengkapnya di sini.
Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor, Jawa Barat, melaporkan Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Ummi, Andi Tatat, ke Mapolresta Bogor Kota.
Andi dilaporkan bersama beberapa pegawai RS Ummi lainnya karena dinilai tidak kooperatif dan transparansi dalam memberikan keterangan tentang pelaksanaan tes usap (swab) terhadap Rizieq Shihab, yang katanya dilakukan di rumah sakit itu.
Ketua Bidang Penegakan Hukum dan Kedisiplinan Satgas Covid-19 Kota Bogor, Agustian Syach pada Sabtu malam lalu mengatakan, pihak rumah sakit tidak dapat memberikan keterangan secara utuh kapan, di mana, dan siapa yang melakukan tes swab terhadap Rizieq Shihab.
Padahal, sambung Agus, pihak rumah sakit bersama Satgas Covid-19 Kota Bogor dari awal telah sepakat untuk melakukan swab terhadap Rizieq ketika di rawat.
Namun kenyataannya, pihak rumah sakit mengaku kecolongan atau tidak tahu pelaksanaan tes swab Rizieq yang katanya dilakukan secara diam-diam oleh tim medis eksternal dari MER-C.
Baca selengkapnya di sini.
MER-C menilai pimpinan FPI Rizieq Shihab mendapat perlakuan tidak beretika dari Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, saat dirawat di Rumah Sakit Ummi Bogor.
Ketua Presidium MER-C Sarbini Abdul Murad mengatakan, hal ini mengganggu pasien lain di rumah sakit tersebut.
"Selain itu, Wali Kota Bogor (Bima Arya) juga tidak beretika dalam mempublikasi kondisi pasien kepada publik, sehingga menimbulkan kesimpangsiuran dan keresahan bagi masyarakat," kata Sarbini dalam keterangan tertulis, Sabtu lalu.
Sarbini menyebutkan, Wali Kota Bogor perlu belajar tentang independensi tenaga medis dalam bekerja dan hak pasien untuk menerima atau menolak atas semua upaya pemeriksaan dan pengobatan yang akan diberikan tanpa adanya intervensi atau tekanan dari pihak mana pun.
"Jangankan dalam situasi normal, di daerah bencana dan peperangan saja, kita selaku tenaga medis wajib menjaga profesionalitas dan menghormati hak-hak pasien," ucap Sarbini.
Baca selengkapnya di sini.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria terkonfirmasi positif Covid-19.
Melalui keterangan tertulis, Riza Patria mengatakan bahwa dia dalam kondisi baik. Sesuai arahan dokter, saat ini Riza menjalani isolasi mandiri.
"Alhamdulillah, meskipun hasil testing pada Jumat kemarin menunjukkan positif Covid-19, namun kondisi saya tetap dalam keadaan baik dan terkendali," kata Riza kemarin.
Dia mengatakan, staf serta seluruh anggota keluarga sudah menjalani tes usap.
Dia melakukan dua kali tes usap atau PCR test, yaitu pada Kamis lalu dengan hasil negatif dan Jumat dengan hasil terkonfirmasi positif.
Baca selengkapnya di sini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.