Namun, setelah ditelisik lebih dalam, rupanya dorongan itu bukan muncul tiba-tiba dan tanpa sebab sama sekali.
Ada kemungkinan, permintaan Andi yang ajaib itu didorong sejumlah faktor pada kehidupannya yang terjadi di masa lampau.
Baca juga: Pasutri yang Diduga Perkosa Anak Angkat Merekam Setiap Adegan Seks
“Dulu waktu SMA dan kuliah, kalau diingat-ingat memang ada keinginan untuk merekam aktivitas seks. Tapi kok enggak pernah kesampaian. Eh ternyata kesampaiannya sama istri,” ujar Andi yang pada Januari 2021 nanti genap berusia 33 tahun.
Selain itu, Andi mengira-ngira dorongan untuk merekam aktivitas seks itu bersumber dari keseringannya menonton film porno.
Film dewasa yang dia tonton dahulu bukanlah yang ada di situs dewasa, melainkan video yang juga direkam secara amatir dan tersebar melalui ponsel.
“Mungkin karena itu ya. Karena dulu saya jadi suka kebayang, gimana ya kalau gue yang ada di dalam video itu,” ujar Andi.
Lain pula pengalaman Joni (juga bukan nama sebenarnya).
Pria berusia 32 tahun itu ketika kecil merupakan korban bullying. Teman-temannya meledek kondisi tubuhnya yang tambun.
Ledekan menjadi-jadi ketika mata pelajaran olahraga di sekolah. Gerakannya sering menjadi olok-olok teman bahkan sang guru.
Baca juga: Video Viral Adegan Seks di Israel, Staf PBB Diskors Tanpa Gaji
Situasi traumatik itu membuat Joni tidak percaya diri di hadapan siapa pun, termasuk di depan teman perempuan yang dia sukai di sekolah.
Beranjak dewasa, Joni berupaya keras menurunkan berat badan. Ia bertekad mencapai kesuksesan dalam hal apa pun, sesuatu yang sulit diraih ketika Joni kecil dalam kondisi tertekan.
Ia mencapai berat dan bentuk tubuh yang diinginkan pada usia 20 tahun. Saat itulah, ia merasa mulai melupakan segala beban hidupnya.
“Termasuk urusan menggaet cewek. Dulu mungkin gue anak culun ya. Dicengin terus. Tapi sekarang, gua bisa begituan sama cewek yang dianggap orang-orang 'wah, sulit itu (buat digaet).' Gue rekam pula,” ujar Joni.
Simak cerita selengkapnya di Baca juga: Yakin, Masih Mau Rekam Aktivitas Seksmu?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.