Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub DKI Positif Covid-19, Gedung B Balai Kota Ditutup Selama 3 Hari

Kompas.com - 30/11/2020, 12:00 WIB
Rosiana Haryanti,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menutup sementara kantor Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

Penutupan ini dilaksanakan menyusul kabar Ariza yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Biro Umum Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin menyampaikan, lockdown hanya dilakukan di Gedung Blok B yang berada di lingkungan Balai Kota DKI Jakarta.

Baca juga: Wagub DKI Riza Patria Positif Covid-19

Budi mengatakan, penutupan khususnya dilakukan di lantai 3 Ruang Jakarta Smart City, lantai 2 ruang kerja Wakil Gubernur dan Ketua Tim Gabungan Percepatan Pembangunan (TGUPP), serta di lantai 1 tepatnya di Ruang Ajudan dan Ruang Poli Kesehatan PPKP.

Adapun penutupan sementara dilaksanakan selama tiga hari, mulai Senin (30/11/2020) sampai Rabu (2/12/2020).

"Dalam masa lockdown tersebut akan dilakukan sterilisasi setiap pagi dan sore selama tiga hari," kata Budi kepada Kompas.com, Senin (30/11/2020).

Baca juga: Positif Covid-19, Wagub DKI Tertular dari Staf Pribadinya

Dengan adanya penutupan ini, untuk sementara tamu yang akan melakukan audiensi dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan asistennya harus menjalani rapid test yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga akan melakukan tes swab kepada pegawai dan penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP).

"Akan dilakukan test swab kepada pegawai dan PJLP baik dirudin dan lantai 2 ruang kerja wagub," kata Budi.

Baca juga: Wagub DKI Positif Covid-19, Diketahui Tertular dari Staf

Sebelumnya diberitakan, Ariza mengumumkan kabar bahwa ia terkonfirmasi positif pada Minggu (29/11/2020).

Dia melakukan dua kali tes usap atau tes PCR pada Kamis (26/11/2020) dengan hasil negatif dan Jumat 27/11/2020) dengan hasil terkonfirmasi positif.

Adapun tes dilakukan berdasarkan hasil dari pelacakan Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Dari hasil pelacakan, Ariza diketahui positif karena tertular dari staf pribadinya yang sebelumnya tertular dari lingkungan keluarga staf tersebut.

“Jadi, temuan positif Covid-19 ini adalah dari lingkungan pekerjaan, di mana ada staf saya yang tertular dari klaster keluarganya. Ini tentu menjadi perhatian kita semua untuk lebih menjaga kedisiplinan protokol kesehatan hingga di dalam keluarga sekali pun,” ujar Ariza.

Ariza berharap, dengan kasus ini, warga Jakarta semakin meningkatkan disiplin protokol kesehatan dengan mengenakan masker dan menjaga jarak.

“Mohon doanya agar kita semua dalam kondisi sehat wal’afiat. Jakarta belum terbebas dari pandemi Covid-19. Jangan ragu dan takut untuk saling mengingatkan protokol 3M. Tetap tingkatkan iman, imun, dan aman bahkan hingga di dalam lingkup keluarga kita,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com