Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Gedung DPR Depan Stasiun Palmerah Akan Jadi Shelter Bus, Angkot, dan Ojol

Kompas.com - 30/11/2020, 13:00 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian lahan Gedung DPR yang terletak persis di seberang Stasiun Palmerah, Gelora, Jakarta Pusat, akan disulap menjadi shelter bus, angkot dan ojek online.

Ini akan menjadi bagian dari penataan Stasiun Palmerah tahap dua yang kini mulai dikerjakan.

Direktur Utama PT Moda Integrasi dan Transportasi Jabodetabek (MITJ) Tuhiyat mengatakan, pihaknya sudah mendapat persetujuan untuk menggunakan sebagian lahan milik DPR itu.

"Yang dari arah Manggala Wanabakti nanti kita minta lahannya DPR, jadi nanti ada coak untuk bus Transjakarta, angkot, dan ojek online bisa masuk ke coak itu," kata Tuhiyat kepada Kompas.com, Senin (30/11/2020).

"Dengan catatan, bus dan angkot bukan untuk stay ya, hanya drop off dan pickup saja," katanya.

Baca juga: Pelintasan Sebidang di Jalur KA Palmerah Ditutup Permanen

Selama ini, keberadaan bus Transjakarta, taksi, dan ojek online memang kerap membuat macet di kawasan stasiun Palmerah.

Kemacetan biasanya terjadi saat jam berangkat kantor atau jam pulang kantor.

Namun di sisi lain, keberadaan bus, taksi dan Ojol itu dibutuhkan pengguna KRL yang hendak melanjutkan perjalanan.

Oleh karena itu, shelter ini disediakan untuk membuat stasiun Palmerah lebih terintegrasi dengan mode transportasi lain, dan di saat bersamaan bisa mengurai kemacetan.

Meski demikian, shelter serupa tak bisa dibangun di bagian jalan yang mengarah ke Tanah Abang/Slipi.

Baca juga: Pelintasan KA Sebidang di Palmerah Akan Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintasnya

Sebab, di area pasar Palmerah itu, belum ada pemilik lahan yang bersedia melepas lahannya.

"Lahannya memang susah yang di situ. Tapi kita lagi usaha, kalau DPR kita sudah berhasil pasti bisa. Yang sebelah sana masih berjuang," kata Tuhiyat.

Selain membangun shelter, penataan Stasiun Palmerah tahap dua juga akan meliputi perbaikan jembatan penyeberangan orang serta pelican crossing.

"Pelican crossing hanya yang ke arah Tanah Abang/Slipi karena di situ ada pintu masuk ke Stasiun," ujar Tuhiyat.

Selain itu, perlintasan kereta api sebidang di dekat Stasiun Palmerah akan ditutup permanen.

Tuhiyat menyebut, penutupan permanen ini dilakukan untuk menghilangkan kemacetan dan kesemrawutan yang kerap kali muncul akibat jalur sebidang tersebut.

Selain itu juga untuk mengurangi resiko kecelakaan lalu lintas.

Dengan penutupan ini, kendaraan dari arah Senayan tak bisa lagi belok kanan ke arah Tanah Abang atau lurus ke arah Pasar Palmerah.

"Kita sedang kaji juga apakah memungkinkan dibangun fly over atau underpass disitu, tapi yang penting sekarang kita tutup dulu," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bekasi Hari Ini, Jumat, 29 Maret 2024

Megapolitan
Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Diduga Korban Pelecehan Seksual oleh Eks Ketua DPD PSI Jakbar Mengaku Diintimidasi agar Tak Lapor Polisi

Megapolitan
Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Wanita Tewas Dibunuh Suaminya di Bogor, Pelaku Dilaporkan Ayah Kandung ke Polisi

Megapolitan
Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com