Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Miskin di Kota Bekasi Naik 37 Persen Selama Pandemi Covid-19, Kini Total 152.002 Jiwa

Kompas.com - 30/11/2020, 18:45 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Data Pemerintah Kota Bekasi, jumlah warga miskin bertambah 37 persen selama pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Dinas Sosial Kota Bekasi, Asep Kadarisman saat dikonfirmasi, Senin (30/11/2020).

Dari data yang dihimpun Dinas sosial, jumlah warga miskin awal tahun 2019 sampai Juli 2019 sebanyak 106.138 orang.

Sedangkan dari awal Juli 2019 sampai Agustus 2020 sudah mencapai 152.002 orang.

"Dari 106.000 ke 152.000. Diperkirakan naik 37 persen," kata Asep.

Baca juga: 2 Polisi Gadungan Ditangkap di Bekasi, Nenteng Pistol Korek Api Peras 3 Korban

Asep menjelaskan, pandemi menyebabkan sejumlah sektor usaha kesulitan berkembang, bahkan gulung tikar.

Kondisi ini yang membuat lapangan pekerjaan di Kota Bekasi semakin menipis.

"Jadi masyarakat datang dari kampung ke sini karena dijanjikan pekerjaan. Ketika Covid datang, pekerjaan berhenti, tapi mereka yang datang sudah ber-KTP Bekasi," kata dia.

Kondisi inilah yang membuat penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) semakin menjamur di Kota Bekasi.

Untuk mengantisipasi hal ini, Dinas Kesehatan sudah menyiapkan beberapa bantuan bentuk usaha bagi para warga yang tergolong kurang mampu.

Baca juga: Pemkot Bekasi Akan Tambah Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Stadion Patriot

Salah satunya pelatihan di bidang usaha cuci pakaian atau laundry.

"Ada usaha pemberian barang usaha laundry, untuk meningkatkan usaha atau penghasilan bagi masyarakat miskin yang terdampak Covid," kata dia.

Nantinya, pemberian fasilitas dan pelatihan ini diperuntukkan satu kelompok warga yang berisi lima sampai 10 orang.

Program ini, lanjut Asep, akan digelar di beberapa titik kecamatan kota Bekasi.

"Rencana di kecamatan Jakasampurna, lalu kecamatan Jatiasih dan beberapa kecamatan lagi. Mereka jadi sampel saja. Karena kami melihat kelurahan mana yang mendukung diadakan programnya," kata dia.

Jika program ini dirasa berhasil membuka lapangan pekerjaan, maka Pemkot Bekasi akan memperluas program di kecamatan lain.

Dia berharap upaya ini dapat menjadi salah satu jalan untuk memutuskan mata rantai kemiskinan di Kota Bekasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com