Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pradi-Afifah Sindir Banyak Dokter Duduki Jabatan Struktural, padahal Depok Kekurangan Tenaga Medis

Kompas.com - 30/11/2020, 22:23 WIB
Wahyu Adityo Prodjo,
Nursita Sari

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Calon wakil wali kota nomor urut 1 Depok Afifah Alia mengatakan, banyak dokter di Kota Depok ditempatkan di posisi struktural di lingkungan Pemerintah Kota Depok.

Padahal, Kota Depok kekurangan tenaga medis di tengah pandemi Covid-19.

"Ini tak cocok dengan situasi saat ini," ujar Afifah dalam debat kandidat Pilkada Kota Depok, Senin (30/11/2020) malam.

Calon wali kota nomor urut 1 Depok Pradi Supriatna menyebutkan, pernyataan yang disampaikan oleh Afifah adalah fakta yang ditemukan di Pemerintah Kota Depok saat ini.

Ia mengatakan, jika terpilih menjadi pemimpin Kota Depok, dia akan menempatkan aparatur sipil negara sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya.

"Sehingga bisa menjadi pelayan yang baik, berkualitas, dan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat karena sesuai dengan kompetensinya," lanjut Pradi.

Baca juga: Imam Singgung Kartu Depok Sejahtera, Pradi: Itu Program Pemeritah Pusat

Calon wakil wali kota nomor urut 2 Depok Imam Budi Hartono mengatakan, Pradi dan Afifah tak bisa menunjukkan identitas dokter yang ditempatkan tak sesuai dengan kompetensinya.

Imam menyebutkan, ada pengaturan ASN yang tak dipahami banyak orang terkait posisi struktural dan fungsional, termasuk dalam penggolongan.

"Sayang sekali, Pak Pradi dan Bu Afifah tak menunjukkan terhadap siapa yang dimaksud karena itu butuh data, siapa yang dimaksud untuk mengklarifikasi terhadap keberadaan orang yang ditempatkan tak sesuai dengan peruntukannya," ujar Imam.

Menurut Imam, penempatan seorang ASN di jabatan tertentu sudah melewati pertimbangan yang matang.

Baca juga: Debat Kandidat Pilkada Depok: Imam Tanya soal Kesehatan, Pradi Malah Bahas UMKM

Penempatan ASN tersebut nantinya sesuai dengan jabatan yang diberikan.

"Semoga Kota Depok ke depan bisa menempatkan jabatan-jabatan sesuai dengan keahlian dan latar belakang keilmuan. Bukan berarti dokter tak boleh ditempatkan di tempat-tempat tertentu. Karena dari sisi golongan dan eselonnya sudah dimungkinkan untuk menempati golongan tersebut," tambah Imam.

Imam berterima kasih kepada seluruh ASN Pemerintah Kota Depok yang telah bekerja keras dari latar belakang apapun dan di posisi tertentu.

Ia berharap para ASN bisa lebih baik dan bermutu ke depannya.

"Karena kami akan memberikan pelayanan-pelayanan kepada masyarakat melalui gaya hidup atau era hidup baru dengan segala potensi yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Depok," tambah Imam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Arogansi Pengendara Fortuner yang Mengaku Anggota TNI, Berujung Terungkapnya Sederet Pelanggaran Hukum

Megapolitan
Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Banjir dan Fasilitas Rusak, Pekerja di Pelabuhan Sunda Kelapa: Tolong Perbaiki supaya Banyak Pengunjung...

Megapolitan
Walkot Depok Idris: Saya 'Cawe-cawe' Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Walkot Depok Idris: Saya "Cawe-cawe" Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada

Megapolitan
Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Jakarta yang Terbuka Lebar bagi Para Perantau, tetapi Jangan Nekat...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 18 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Kisah di Balik Menjamurnya Warung Madura, Ada Bos yang Dukung Pekerja Buka Usaha Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com